Minggu, 30 September 2018

🌺 Anugrah terindah🌺



          🌺 ANUGERAH TERINDAH 🌺

OLEH :Nurul Hidayah



       Paras yang Cantik timggi semampai kulitnya yang putih dihiasi senyum tulusnya, sedang menghampiriku di pagi itu. Ibu Siti Nurbaya namanya.

       "Bu Nurul ya" sapanya mengawali pertemuan kami.
 
       "Benar Bun" jawabku sambil ku ulurkan taganku dan memberi salam padanya.

       Kamipun saling bercerita tentang perkembangan kegiatan sosial yang kami geluti. Karna kami beda Daerah, Ibu Nurbaya dari Daerah Tulung Angung sedangkan aku dari Trenggalek.


       Sebenarnya kami bertiga sekarang kami tinggal menunggu Ibu Umi, karna malam hari kita sudah bersepakat untuk bertemu di Terminal Bus Gayatri Tulung Agung.

        " Kok lama ya Bun, Bu Um" tanyaku pada Ibu Nurbaya.

        " Iya ini ... padahal sudah lewat dari waktu yang dijanjikan" jawab Ibu Nurbaya  dengan resah yang terliat di raut wajahnya.

        Akhirnya untuk menghabiskan waktu dalam penantian, kami lanjutkan cerita yang kami alami sewaktu menjalankan kegiatan kami.

        "Maklum Bu Nurul ... Bu Umi baru sakit dan mungkin dia belum begitu sigap seperti yang lalu." Bu Nurbaya  mulai menuturkan tentang kondisi Ibu Umi yang baru sembuh.

       "Begitu ya Bun, trus kapan Bun kejadian itu?" tanyaku sambil menyimak cerita itu.

       Ibu Nurbaya akhirnya bercerita tentang kondisi sahabatnya waktu itu, sambil menitikkan air mata membayangkan masa-masa kritis yang di alami Ibu Umi sahabatnya.

      " Berawal dari kegiatan bazar yang diadakan bulan Januari lalu, yang bertempat di Surabaya,  sebenarnya kondisi Bu Umi sudah merasa tidak enak badan. Tapi dia tidak menghiraukan sakitnya dan terus mengikuti kegiatan itu hingga dua hari lamanya. Perkiraan Bu Umi mungkin lambungnya sedang bermasalah.

        " lho sewaktu itu aku juga ada lho Bun, kemarin dari Kabuten Trenggalek juga ikut, cuma stand kita agak berjahuan ya" selaku ... " Cuacapun tidak bersahabat hujan deras dan angin kencang saat itu."

        " betul Bu Nurul, itulah awal dari sakit yang dialami Bu Umi, sepulang dari bazar itu dia sudah benar-benar tidak bisa bertahan dan akhirnya masuk Rumah saki." Bu Nurbaya mulai bercucuran mengingat peristiwa itu.

       "Saya tidak menyangka kalau Bu Umi separah itu, semua teman seperjuangannya menjenguk, dan semua merasa tidak tega. Bu Umi tidak dapat berjalan atau pun duduk, dia cuma membujur di atas ranjang Ruang perawatan dan alat-alat medis yang bergelayutan menempel di sekujur tubuh Bu Umi ... dia cuma mampu mengerlingkan matanya," tutur Bu Nurbaya sambil mengusap airmata yang deras.

         akupun tertegun dan merinding di sekujur tubuhku, betapa parahnya sakit yang di alami Bu Umi hingga dia harus berbaring lemas tidar berdaya.

       "Sebenarnya sakit apa Bun yang di derita Bu Umi?" tanyaku yang begitu ingin jawaban yang pasti dari Ibu Nurbaya.

        "Ya itu Bu Nurul yang membuat kaget kami semua, dokter awalnya cuma bilang faktor kecapean paling nanti 3 atau 4 hari sembuh, tapi setelah seminggu di rawat ternyata belum ada tanda-tanda kesembuhan Bu Umi malah bertambah pucat dan semakin memburuk. Akhirnya dokterpun memeriksa ulang ternyata di tubuh Bu Umi terjangkit Virus yang membahayakan dan itupun sudah menjalar di sekujur tubuhnya" tutur Bu Nurbaya.

          aku begitu merasakan betapa sulut dan sedihnya saat-saat itu ... saat dimana kritis yang harus dijalaninya dengan tabah dan iklas, aku juga meneteskan air mataku karna terlintas sosok Ibu mertuaku yang sempat tidak tertolong sewaktu menjalani perawatan di Rumah Sakit.

          "Bun ... apakah Bu Umi masih sadarkan diri waktu itu" tanyaku sambil menunggu kedatangan Bu Umi.

        " Masih Bu Nurul, Bu Umi masih sadar tapi dia tidak bisa bergerak hanya membujur pokoknya tidak ada teman yg tega melihat kondisinya, syukurlah setelah 2bulan di rawat Ibu Umi bisa tertolong jg diperbolehkan untuk Pulang" pukas Bu Nurbaya mengakhiri ceritanya.

       "Puji Syukur Bun akhirnya Bunda Umi bisa sembuh seperti sediakala ... ehhh, Bunda umi rawauh (datang) kataku sambil lega rasanya ... satu jam berlau bercerita tentang kesehatannya.

      Ibu Umi sudah sehat kembali senyumnya mengembang dan permiintaan maaf pun di ucapkan ketika datang karena keterlambatannya.

         Meski diperkirakan kami nanti sampai di Surabaya terlambat tapi tidak tidak masalah, yang penting bisa hadir     hadiyang pentingyangr memenuhi Undanga dari Wilayah Jatim, dan melulil)hat semangat Bunda Umi rasa resah resah penantian pun sirna.


#onedayonepost
#ODOP_6

   

πŸ‚ JERITANKU. πŸ‚



                 πŸ‚ JERITANKU πŸ‚


OLEH: Nurul Hidayah

πŸ‚ Kegelisahan sering melanda
      Beribu kali ku coba
      Mengapa .... mengapa
      Di mana nuranimu berada

πŸ‚ Haruskah kau bungkam diriku
      Haruskah kau tutup penglihatanku
      Aku tak percaya
      Seolah kau mengaburkan Aku

πŸ‚ Mengaburkan segala yang ada
      Buanglah egomu
      Yang membuat luka hatiku
      Agar aku melihat kejernihanmu

πŸ‚ Aku ingin hari-hariku damai
     Damai bersamamu
     Pertemanan tidak harus melukai
     Pertemananitu untuk
     Saling memahami dan mengasihi

#onedayonepost
#ODOP_6



   
   

Jumat, 28 September 2018

JALAN DA'WAH



                🌴 JALAN DA'WAH 🌴



Oleh: Nurul Hidayah

~ Manusia kadang tidak menyadari
   Haruskah ia kan selalu lewati
   Di tengah malamnya ia terjaga
   Dan berangkat tuk berlaga


~ Kecintaanya melebihi
   Kecintaanya pada diri sendiri
   Ia melesat bak anak panah
   Kapan saja ia berlari

~ Berlari tuk menggapai
   Panggilan Nurani
   Bersama ketulusan hati
   untuk menggapai Ridho Illahi

~ Langkahnya smakin yakin
   Keteguhannya smakin nyata
   Tak kan tergoyahkan
   Tuk menggapai Impiannya

~ Pagi pun menyapa
   Dengan keharuannya Ia menimba
   Menimba Keberkahan
   Mengharap Kuasa Nya

~ Kini ia mulai berbagi
   Berbagi di keramain
   Menerangi kegelapan
   Mencapai kemuliaan hakiki

#onedayonepost
#ODOP_6
 

Kamis, 27 September 2018

LEBIH BAIK DIAM



          LEBIH BAIK DIAM









Oleh : NURUL HIDAYAH


🍁 Ketika bertanya tentang hati
      Katakanlah dia
      Sedang bersembunyi
      Sedang menyendiri

🍁 Hati ini ingin damai
      Hati ini ingin ketenangan
      Dan tak ingin lagi
      Terkoyak kepalsuan

🍁 Biarlah langkah ini
      Meniti tanpamu
      Biarlah bahagiaku berlalu
      Bersama kebisuanmu

🍁 Kini tinggallah kenangan
      Kenangan yang aku simpan
      Entah berapa lama kau bersemayam
      Ataukah sirna di telan zaman


#onedayonepost
#ODOP_6

Rabu, 26 September 2018

JEJAK KAKIKU



          JEJAK KAKIKU




Oleh : Nurul Hidayah

** Tanpa kusadari langkahku
     Smakin jauh
     Jauh menyusuri
     Liku dan terjalnya kehidupan
     Alunan syair menyapa indah
     Membuatku ...
     Tergugah dan menengadah.

 
**Secercah harapan
    Ku rengkuh bersama ketulusan
    Hingga zaman pun berubah
    Indah pada waktunya


** Keyakinan ketulusan menyatu
     Bersama waktu
     Pendakian senja makin mempesona
     Tersenyum lega menatap panorama
   

**Tetesan air mataku
    Rintihan do'aku
    Khusuk sujudku
    Satu demi satu
    Terurai atas Kuasa Mu


** Kini medan laga membahana
     Untuk berbagi bersama
     Mencari dan memberi
     Sebagai Jihad meraih Ridho Mu



#onedayonepost
#ODOP_6

Selasa, 25 September 2018

TIKET PENTING



          TIKET PENTING




Oleh :Nurul Hidayah


       Untuk yang kesekian kalinya aku harus putar otak untuk mencari dan menghasilkan tulisan, supaya tantangan demi tantangan bisa terlewati.

       Berkali-kali sudah aku coba tapi rasanya belum pas dihati. Dari siang hingga menjelang malam tak satu pun bisa ku hasilkan tulisan yang sesuai dengan apa yang aku mau.

       One Day One Post. Setiap hari aku wajib menulis untuk memenuhi persyaratan dan peraturan supaya lolos dari eliminasi yang setiap minggunya terjadi.

       Alkamdulillah Akhirnya aku putuskan untuk menulis cerita kisah dari Putra Nabi Adam AS. Yang bernama Qabil dan Habil.

       Cerita tentang kisah manusia pertama kali melakukan dosa berupa dengki dan irihati kepada saudaranya sendiri.

       Berawal dari perintah Alloh kepada keduanya untuk melakukan kurban. Maka Habil melaksanakan perintah itu dengan penuh kesungguhan sedangkan Qabil melaksanakan dengan asal-asalan. Akibatnya kurban Habil di terima dan kurban Qabil di tolak.

       Qabil kecewa. Kekecewaan ini berkembang menjadi kedengkian, lalu  tumbuh menjadi kebencian. Habil yang tidak bersalah apa-apa menjadi sasaran kebencian bahkan akhirnya Qobil tega membunuh Habil. Al-Quran menyatakan :

       " Ceritakanlah pada mereka kisah dari  dua putra Adam ( Qabil dan Habil) menurut yang sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan kurban , maka diterima dari salah seorang dari mereka (Habil) dan tidak diterima yang lain yaitu (Qabil). Lalu Qabil berkata "Aku akan membunuhmu." Habil berkata sesungguhnya Alloh hanya menerima kurban dari orang-orang yang bertaqwa. Sesungguhnya aku takut kepada Alloh, Tuhan semesta alam," (QS Al-Maidah/5: 27-28).
 
       Setan terus menerus membisikan gelora irihati kepada Qabil, bisikan itu juga berupa hasutan bahwa cinta Adam berat sebelah.

       Selama masih ada Habil selama itu pula cinta Adam akan lebih besar kepada Habil. munculah niat jahat Qabil untuk membunuh Habil agar Adam menyangi Qobil sepenuhnya.

       Maka terjadilah pembunuhan pertama di antara manusia. Yaitu Qabil membunuh Habil.

       Irihati dampaknya sangat menggagu ketrentaman hidup kita. Kita seperti mengiris-iris tubuh kita dengan tangan kita sendiri, sakit berdarah-darah, bukan fisik kita tetapi jiwa kita.

       Sifat dengki ibarat hama pada tanaman terus menerus menghancurkan panen kita. Tetapi ketika di akherat semua panen kita tidak kita jumpai karena di hancurkan sifat dengki. Sungguh dengki itu hama  tanaman yang paling hebat.
 
       Dengki adalah salah satu dosa paling tua. Dengki tumbuh di hati Qabil yang tidak suka pada keberhasilan Habil. keduanya putra Nabi Adam. Karena dengki inilah Qabil tega membunuh Habil.

       Qabil menyesal, tetapi penyesalan  tidak lagi berguna. Demikian hebat pengaruh negatif dengki salah satu dosa tertua.

       Tidak dengki dan tidak iri, itulah salah satu tiket penting hidup bahagia di dunia dan bahagia di akherat .... Aamiin.

#onedayonepost
#ODOP_6

Senin, 24 September 2018

KAMPUNG COKLAT



          KAMPUNG COKLAT




Oleh : NURUL HIDAYAH

       Rasa ingin tau, tentang berita Kampung Coklat akhirnya aku kesana bersama suamiku.

       Kampung Coklat terletak di desa Plosorejo,Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Jawa Timur. Yang menempati area seluas 750 meter persegi.


       Berawal dari dari seorang peternak yang bernama Bapak Kholik Mustofa (Pimpinan Kampung Coklat). Saat itu di tahun 2004 mengalami kerugian besar akibat serangan flu burung pada ternaknya. Akhirnya beliau memutuskan untuk mendalami budidaya kakau dengan magang di PTPN XII Blitar dan Puslit kota Jember.

      Tak hanya kaya situs sejarah dan budaya yang beragam. Kota blitar ternyata memiliki lokasi  wisata keluarga berkonsep edukasi yang menarik, namanya Kampung Coklat yang diprakarsai oleh bapak kholik Mustofo.

       Selain lokasi yang mudah di jangkau harga tiket masuk wisata Kampung Coklat pun sangat murah. Cukup dengan Rp.5ribu anda dapat menikmati segala fasilitasnya.

        Menurut Akhsan Al Fata, Direktur Operasional Kampung Coklat konsep yang di tawarkan dari wisata ini adalah kekeluargaan yang hangat, sehingga ia menyiapkan banyak tempat duduk untuk makan di bawah pohon coklat yang Rindang. Dan di lengkapi berbagai sarana permainan, seperti perahu dayung, refleksi ikan, mandi bola,balon perosotan, teater edukasi yang sangat menghibur.

       Kami disana 4 jam rasanya sangat singkat waktu begitu cepat berlalu, keindahan yang disuguhkan dan kenyaman membuat aku betah menikmatinya.

       Setelah menunaikan Sholat, aku pun tidak melewatkan fasilitas refleksi ikan yang berlokasi di depan Mushola. Rasa geli aku sering dibuat cemas dan menggelitik saat beberapa ikan yang sudah besar datang menghampiri kakiku, semula agak takut tapi aku beranikan diri untuk tetap diam menikmati.

       Lampu-lampu yang indah juga taman yang bagus pun menambah semarak dan mengesankan berwisata disini. Banyak tempat yang menarik untu menggambil gambar atau pun berselfi ria disana.

         Tak kalah mengesankan saat kami menikmati minum coklat khas dari kedai yang di sediakan disana. Pelayanan yang bagus suasana yang nyaman dan indah rasanya enggan untuk pulang.


#onedayonepost
#ODOP_6
#tantangan 3

Minggu, 23 September 2018

BAHAGIA MENGENANG MU



       BAHAGIA MENGENANG MU


Oleh: Nurul Hidayah


       Selalu membuatku senang walau hakku terampas saudaraku


       Masa kecil yang penuh kenangan manis  ... Engkau selalu membuatku tersenyum bahagia, engkau ajarkan aku untuk bertutur kata yang halus, melukis, juga mendongengkan aku sebuah cerita sebagai penghantar tidurku.

       Masih ingat jelas lukisan-lukisan yang ayah ajarkan padaku disaat aku mendapat tugas dari ibu guruku . Pemandangan yang indah  hasil goresan pencil yang  ayah torehkan  di buku gambarku. aku sangat senang. Belajar banyak dari engkau Ayah, menggambar bunga dan hewan juga benda lainya.

       Disetiap malam Engkau tidurkan aku dengan bercerita legenda bahkan cerita pewayangan  atau pun sekedar cerita seru dimasa kecil ayah sambil kau pijiti  hingga terlelaplah aku.

       Aku terbiasa lari ke pangkuan Ayah, karna Ibuku selalu sibuk mengurus adik-adikku ... hingga aku tidak begitu dekat dengan sosok Ibu di waktu kecilku. Meskipun begitu Ibuku sosok ibu yang hangat penuh kasih.

       Waktu begitu cepat berlalu, Ayah yang dulunya masih muda dan sangat semangat juga kerja keras. Kini terliat sudah tua, dongeng yang dulunya selalu Engkau ceritakan padaku kini tidak lagi terdengar di telingaku, tangan yang kuat dulu kini tidak lagi berdaya untuk memijitku.Bahkan sekarang Ayah selalu minta di ceritakan kembali kisah-kisah legenda ataupun kisah mahabarata. Aku sering kali di buat Ayah tertawa, karena tindak-tanduk Ayah yang seperti  anak kecil dan sering lupa. Ayah tapi Aku tetap sayang Ayah, kupandangi wajah Ayah, dan sering aku menciumnya dan membawakan buah tangan yang Ayah suka. Ayah ....akucinta Ayah ....aku sayang Ayah semoga Ayah selalu sehat Wal'afiad  dan tetap istiqomah dalam melaksanakan ibadah Robbighfirli waliwalidayya warkhamumma kama Robbayani shoghiro do'a yang tak putus-putusnya dalam sujudku dan sering menetes airmata mengingatmu. Ayah,Ibu cinta kasihku tak seberapa bila dibandingkan dengan kasih sayang, pengorbanan, dan perjuangan untuk anak-anakmu.

       Seringku mengingatkan, pada Ayah dan  Ibu untuk tetap semangat dan tak bosannya agar selalu tetap mendirikan Sholat, membaca Al-Quran juga berdzikir supaya Alloh senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia juga Ridho Nya. Karna dengan cara itu di usia senja Ayah dan Ibu, bisa memberikan ketenangan,ketentraman juga ampunan dari Alloh SWA.

        Ayah ... senyummu adalah kebahagianku, cinta kasihmu yang tulus penyemangat hari-hariku.

       Beribu kata telah Engkau ucapkan. Beribu cinta telah Enkau berikan. Berbu kasih telah Engkau curahkan.

       Ayah ... terimakasih semoga capek dan lelahmu Alloh catat sebagai Amal ibadah sebagia titian menuju Syurgamu.

#onedayonepost
#ODOP_6

Sabtu, 22 September 2018

ANTARA KAU DAN AKU



     ANTARA KAU DAN AKU



Oleh : Nurul Hidayah


     Di hadapan kau dan aku terhalang jurang yang terjal dan menganga, itulah alasanmu menjauh dariku.

      Rasanya tak dapat kutahan lagi air mataku .... mengapa harus begitu,? pertanyaan itu seakan mengendap dikeronkonganku, dan harus kusimpan dalam relung kalbuku. 

       Apakah ini jalan yang harus ku lalui. Aku terdiam mengenangmu, walau seribu luka yang aku rasa tak akan bisa mengalahkan kasihku padamu.

        Ku tertegun .... mata ku tertuju   bahtera lautan lepas,  ku coba luahkan rasa sesak di dadaku. Mengapa begitu rumit,? mengapa begitu menyita waktu dan fikiranku.? Lagi-lagi hanya suara deburan ombak yang selalu menerjang karang di hadapan ku.

       Wahai angin gunung, sampaikan salamku untuknya, aku rindu tawa dan candanya kadang manja meronta.

        Ingin ku berlari sejauh-jauhnya dan berteriak kencang membuang rasa sesak  yang menyiksa, hanya airmata yang trus  berlinang membasahi  pipi kuusap perlahan sambil memanggil namamu .... adakah kau disana merasakan seperti yang ada di hatiku.?

         Kini aku sendiri terpaku menatap sepi, hanya hamparan pasir putih saksi abadi ...
laut biru sebiru hatiku yang merindu
tanpa tau. jawabanmu.
 
         Langkah lunglai membawaku mencari dan tak hentinya ku mencari bayang-bayang dirimu yang hanya diam membisu .... kau dan aku lukisan
bayang-bayang semu.


#onedayonepost
#ODOP_6

Jumat, 21 September 2018

SELAMAT JALAN SHOBAT


      SELAMAT JALAN SHOBAT




   Oleh : Nurul Hidayah

      Rasanya tak percaya kepulanganmu memenuhi panggilan Illahi begitu cepat ....  Innalillahi wa innailayhi rojiun, Allohummaghfirlahu warhamhu wa 'afihi wa'fu'anhu .... 

       Betapa terkejutnya aku mendengar  berita bahwa siang itu kau telah berpulang ke haribaan Yang Maha Kuasa, rasa gemetar dan seperti tidak percaya Alloh begitu cepat memanggil hambanya.

       Dua hari yang lalu Prima menganjurkanku untuk berbekam karena kakiku yang bengkak terjatuh
dengan alasan berbekam dapat melancarkan peredaran darah dan dapat mempercepat kempisnya bengkak di pergelangan kakiku.

       Thibbun Nabawi pengobatan ala Rasululloh, salah satunya ialah Bekam jujur aku belum pernah melakukan Bekam terbersit dalam hati .... ada rasa khawatir karena kulitku sangat sensitif, tapi Prima meyakinkanku. Saran itu aku terima dan aku memutuskan untuk berbekam pada shobatku Ratna. Mereka sepasang suami istri yang ahli dibidang Bekam.


        Setelah sholat dzuhur kuputuskan untuk berangkat kerumah shobatku Ratna sambil berniat untuk menjenguk suaminya yang sedang sakit. Aku diantar suamiku  dan kamipun berangkat menuju rumahnya.


       "Assalamu'alaykum" suamiku memberi salam .


       "Wa'alaykumusalam .... eh pak Pri" sahut pak As yang sedang sakit, sambil duduk di ruang tamu.

        " Mana bu Nurul" tanya pak As mencariku karena sudah terbiasa kalau main kesana kami sering berdua.


       " ada pak As .... maafkan aku sewaktu di rumahsakit aku belum bisa jenguk" jawabku sambil mengulurkan tanganku bersalaman.

       Kami sangat akrab karena sepasang suami istri itu temanku sewaktu SMP dulu, tepatnya di SMP N. Gondang Tulung Agung. Selain teman pak As pun juga tetangga swaktu kecil, kami masih ikut di rumah orangtua.


        Akhirnya kuceritakan selain kedatanganku untuk silaturrokhim kesini aku juga ingin berbekam karena baru jatuh dan bengkak di kedua mata kakiku. setelah mbk Ratna mengamati kakiku akhirnya kami menuju di ruang belakang tempat khusus yang  telah
 disediakan.


        Kamipun sambil berbekam saling cerita .... keseruan pertemanan kami.

       " Mbak Nurul .... pak As tadi kok ingat ya sama pak Pri, padahal teman akrabnya sewaktu SMA kesini pak As tidak ingat lho" kata mb Ratna yang keliatan senang karena suaminya sudah ada kemajuan.

         " Alkhamdulillah " jawabku senang melihat shobatku sudah membaik sebab sakitnya saat ini sangat mengkhawatirkan, kata mb Ratna dua hari pak As sudah tidak sadarkan diri.


         "Mbak Nurul, mbk Endah sudah cerita ... dia kesini dimintai Es tebu sama pak As" mb Ratna mengingat kembali tentang keanehan suaminya, yang sedang sakit tp kok minta  es tebu.


        " Iya mb ... mb Endah juga cerita ... andai gak sakit sih gak apa-apa katanya " akhirnya kamipun tertawa membayangkan peristiwa itu.


       " Yangg ... buatkan kopi radix buat pak Pri ya, aku gak bisa buat!" kata pak As yg meninggalkan suamiku lalu ia sambil masuk kamarnya.


           "Iya" jawab mb Ratna sambil melangkah meninggalkan aku untuk pergi ke dapur membuatkan dua cangkir kopi radix untuk kami.


           Rupanya suara itu suara terakhir darinya .... suara perpisahan yang selamanya tak akan ku dengarkan lagi ... Pak As dia sosok yang hambel , peduli pada teman-teman. Dia dan mbk Ratna keliling ke rumah teman-teman untuk mengajaknya reuni juga banyak lagi acara yang dapat kami  lakukan seperti menjenguk teman yang sakit, membantu teman yang kurang beruntung atau silaturrokhim di rumah teman yang berada di luar kota.


          Mushola impianya sudah berdiri  megah dan indah sangat serasi dengan rumahnya yang berada disampingnya .... semenjak Musholanya sempurna pak As sering sakit dan keluar masuk rumahsakit. Fisiknya pun semakin melemah.


         Kamis 20 September hari itu waktunya kontrol di rumahsakit, segalanya sudah di persiapkan mobil pun sudah menununggunya. Mbk Ratna duduk diruang tamu mendampingi suaminya, setelah semuanya dirasa cukup suami-istri itupun akan berangkat menuju mobil yang akan menghantarkannya kerumahsakit.

       Mbak Rarta berusaha akan memapah suaminya .... mereka masih dalam posisi duduk dan merangkul istrinya. Istrinyapun memeluknya.


        "Aduhh Yaa Alloh" suara pak As sambil merebahkan kepalanya dipelukan istrinya .... istrinya pun menatap wajahnya dan ....betapa terkejutnya mbak Ratna disaat itu pula sang suami menghembuskan nafas terakhirnya .... Innalillahi wainailayhi rojiun semoga Khusnulkhotimah. Tangis pilu tak terbendungkan lagi dari putri tunggalnya yang tiga bulan lagi akan melangsungkan pernikahanya kini harus kehilangan ayah untuk selama-lamanya.

       Selamat jalan Shobat .... semoga Alloh mengangkat derajadmu dan mengumpulkanmu bersama orang-orang yang Shaleh.

   ***Maha Suci Alloh yang menguasi
         (segala) kerajaan. Dan Dia Maha  
         Kuasa atas segala sesuatu ***

   *** Yang Menciptakan mati dan hidup
          untuk menguji, siapa diantara
          kamu yang lebih baik amalnya.
          Dan Dia Maha Perkasa
          Maha Pengampun.***
                 (QS : Al-Mulk 67: 1, 2)

"Terimakasih shobatku
  semua tanpa terkecuali
  Alumni SMP N. Gondang
  Perdana" Semoga Amal
  baik kita mendapat Ridho
  Alloh SWT. Aamiin ....

#onedayonepost
#ODOP_6

Kamis, 20 September 2018

RENUNGAN UNTUK KITA



        RENUNGAN UNTUK KITA


Oleh : Nurul Hidayah


       Dunia ini panggung sandiwara

  Dunia ini panggung sandiwara
  Cerita yang mudah berubah
  Kisah Mahabarata atau tragedi dari
  Yunani. Setiap kita dapat peranan
  Yang harus kita mainkan

     Ada peran wajar ada peran
     berpura-pura
     Mengapa kita bersandiwara
     mengapa kita bersandiwara

        Peran yang kocak bikin kita
        terbahak-bahak
        Peran bercinta bikin kita
        mabuk kepayang

       Dunia ini penuh peraran
       Dunia ini bagaikan jembatatan
                             kehidupan

Suara merdu seorang Ahmad Albar  bersama grup musik Good Blees menjadikan sebuah renunganku.

       Rintik hujan telah usai, rindangnya pepohonan, hijaunya dedaunan yang masih basah rasanya mengundangku untuk menikmati sejenak kesejukan Alam yang menentramkan.

       Secangkir kopi hitam juga sebuah buku ditanganku yang berjudul " Hidup ini Permainan Tapi Bukan Main-Main" karangan Nur Cholis Huda.

       Syair tulisan Sastrawan Taufik Ismail yang berjudul " Panggung Sandiwara" kita juga mengenal lirik-lirik lagu Bimbo  yang di tulis Taufik berkisah tentang para Rasul dan syair religi lainya. Taufik memang jago membuat lirik lagu yang indah dan berbobot tapi sangat menyentuh.
Dan kelebihan lain lirik lagu yang ditulis Taufik sering mendapat Inspirasi ketika mengaji, membaca Al-Quran.
       

         Al-Quran juga mengajari kita dengan memberi tamsil tentang kehidupan yang sangat indah hidup ini ibarat sebuah pohon mula-mula rindang, daunya hijau segar dipandang. Tetapi lambat laun daun itu menguning lalu mengering. Kemudian satu-persatu jatuh berguguran Pohon itu meranggas di makan usia kemudian mati dan akhirnya tak berbekas. (QS. Al-Hadid/ 57 : 20).

       Alloh melihat amal perbuatan hambanya-Nya itu dari kualitasnya  bukan pada kuantitasnya tp yg lebih Afdol  kualitas baik dan kwantitas banyak.

       Contoh Ekstrem tentang Alloh yang sangat menghargai kualitas adalah tentang pelacur yang diampuni dosanya karena memberi air minum pada anjing yang sedang kehausan hampir mati. Anda sudah tau ceritanya. Ketika pelacur itu melihat anjing yang hampir mati kehausan, pelacur itu melepas sepatunya, lalu diikat dengan kain penutup kepalanya. Dengan cara itudia mengambil air dari sumur dan memberikan kepada anjing dan selamatlah anjing itu.

       Betapa tinggi nilai-nilai kasih sayang yang berkwalitas disisi Alloh. Pelajaran lain ialah menolong dengan tulus kepada anjing saja sangat tinggi nilainya disisi Alloh apalagi jika kita menolong kepada sesama manusia.
Pasti nilainya jauh lebih tinggi.

       Keikhlasan dan ketulusan itulah barometer perbuatan kita.


#onedayonepost
#ODOP_6


Rabu, 19 September 2018

PRAHARA CINTA



             PRAHARA CINTA
                 ( bagian 3 )

Oleh : Nurul Hidayah


      Kenyataan selalu saja tidak seindah yang ku bayangkan.
Bertepatan liburan panjang akhir semester, Atik mengabariku ia ingin ke Denpasar ke rumah kakaknya yaitu Surya adikku yang no 2, ia ingin menghabiskan liburan panjangnya di sana.

        Disuatu pagi aku dikejutkan dengan suara yang tak asing lagi.
"Assalamu'alaykum mbak" suara Atik sembari masuk rumah  memeluk Aini dan Rahma.

      "Waalaykumusalam, kapan pulang dari Denpasar kok cepat sekali." seraya tanganku menyalaminya.

       " Barusan mbak aku pulang ke rumah tp Bapak Ibu 'tak ada lalu pulang kesini." jawab Atik.

       "Iya tidak apa-apa" jawabku, akhirnya kamipun ngobrol sepuasnya Atik bercerita tentang Surya.
     
        "Mbak Nurma, Mbak Surya nitip oleh-oleh buat Aini dan Rahma.

       " Waduhhh ... trima kasih keponakanmu nanti pasti senang menerimanya" jawabku sambil mengamati stelan kaos dan celana yang berwarna putih bermotifkan hati yang berwarna merah.

       Setelah ngobrol Atik kliatan masih lelah karena baru menempuh perjalanan jauh, akhirnya dia tidur di kamar sebelah kamar dia sewaktu kami masih bersama.  

       Dikemudian hari ... orang tua kandungku mengadakan syukuran kecil-kecilan, karena adik bungsusuku dikhitankan. Semua saudara berkumpul. 

       Akupun turut bantu-bantu ibu di dapur dan Atik dapat tugas untuk mengantarkan nasi ke tetangga dan saudara. Atik terlihat gembrot (gemuk), kusut dan rabutnya acak-acakan, Aku melihatnya sambil marah.

       "Tik kamu itu seorang gadis, masak kok tidak seperti gadis lain yang ceria dan rapi" selorohku pada dia.

        Adikku cuma diam dan tersenyum tipis dia pun tidak menjawabku lalu dia melanjutkan tugasnya.

       Nenekku menghampiriku, kala pandanganku masih tertuju pada Atik, entah mengapa dia sangat spesial diantara adik-adikku yang lain. Dia penurut, pendiam tidak pernah nakal atau membantah orang tua mau pun aku.

       "Nak coba tanyakan pada adikmu, apakah dia telat haidnya" suara Nenek perlahan sekali."

       "Apa mahsut Nenek?" tanyaku sambil gemetar kebingungan ,antara percaya dan tidak.

Akhirnya aku pun tak sabar ingin pertanyaanku dijawab dengan sejujurnya oleh Adikku. Tapi tak satu pun ada jawaban dari adik, dia cm menangis ... dan rasanya ingin ku tampar dia, ingin ku hajar dia, aku rasanya  ingin menjerit ... kou tega sekali mengkhianati kepercayaan kakak mu ... dunia sangat kejam sekali, selalu
saja prahara terjadi aku harus bagaimana Yaa Alloh ... tolonglah Kami atas ujian ini .... akan ku taruh di mana mukaku untuk menghadapi Bapak dan ibu kandungku ... bagaimana aku akan menghadapi ibu mertuaku ...


#onedayonepost
#ODOP_6
# tantangan 2 ODOP (2)

Selasa, 18 September 2018

PRAHARA CINTA


      PRAHARA CINTA
             ( bagian 2 )


  Oleh : Nurul Hidayah

      Separah apa pun hatiku terluka, aku harus bangkit meniti kehidupanku kembali.

      "Dik .... bagaimana kalau pindah ke rumah kakek, kita sudah tidak nyaman tinggal di rumah ibu."  kata suamiku.

      "Iya mas .... aku setuju saja apa yang terbaik untuk kita dan semuanya."

     selang beberapa hari, setelah izin pada ibu, kami pindah ke rumah kakek. khususnya aku dan adik lebih lega.

      Tahun kedua Atik mengenyam bangku SLTA, dia minta izin dan meyakinkan kami untuk pulang, dengan alasan Rahma sekarang sudah besar.

      "Mbak Nurma ... Mas Ardi ... aku minta ma'af  aku pamit mau pulang sekarang, sebenarnya aku tidak tega  meninggalkan Rahma  tapi bagaimana lagi " kata Atik sambil mengelus rambut Rahma.

     "Iya Atik ... semoga kepulanganmu menjadi awal yang lebih baik dan jangan lupa belajar yang tekun!"

      Atik menunduk isak tangis tak terbendung lagi, kami saling berpelukan. Rasanya berat melepas adik ku pulang, dalam hatiku menjerit ... bukan cara dan alasan seperti ini yang aku mau, setidaknya Atik lulus sekolahnya. Kesedihan dan kecewa saat itu menghantarkan kepulangan adikku.

      Amir juga minta izin pada ibu, dia ingin merantau supaya bisa punya uang sendiri, dia tidak mau kuliah. Aku sedikit lebih tenang dan tidak lagi was-was karena dia yang ku anggap Monster  selama ini akan pergi jauh dari kehidupan adikku.

#onedayonepost
#ODOP_6
# tantangan ODOP 2 (1)

Senin, 17 September 2018

PRAHARA CINTA



      PRAHARA CINTA
          ( bagian 1 )

Oleh : Nurul Hidayah

Suci dalam debu.
      Berawal dari kehidupan rumah tangga kami, yang masih belia. Ardi sosok suami yang sabar, pendiam dan sangat mincintai aku.
Aku  istri yang tangguh dan sangat menyayangi suamiku.

      Kami terlalu belia untuk mengarungi bahtera rumah tangga baik Ardi atau pun aku cuma modal sayang dan cinta tanpa terencana untuk bekal hidup bersama.
       Pernikahan kami dikaruniai sepasang putri cantik, lincah dan pintar juga sehat mereka bernama, Aini dan Rahma. Swaktu anak keduaku lahir,aku kewalahan untuk mengasuh kedua putriku, karna Aini masih terlalu kecil untuk mempunyai seorang adik.

      Akhirnya kami memutuskan membawa adik yg pendiam Atik namanya, waktu itu dia naik kelas 6 SD.
Rahma sangat terhibur dan bahagia, karena sekarang ada tante yang selalu
menemaninya bermain.
        Keluarga kecilku juga adik ikut di rumah orang tua suamiku, rumahnya besar halamannya sangat luas, tidak menjadikan masalah bila kami satu atap bersama mereka.

      Awal konflik rumah tanggaku karena Atik sudah menginjak remaja, dia sudah memasuki Sekolah Menengah Atas. Rupanya ada seorang tetangga dekat yang katanya menaruh hati pada Atik adikku, waktu itu setelah sholat Isaq berjama'ah dari masjid ibu mertua menghentikan langkahku.
    " Nurma berhentilah sebentar, ibu mau memberitaumu, hati-hati jaga adikmu karena dia sekarang sudah menginjak remaja"
     " Iya ibu, terima kasih telah mengingatkan ketidaktahuanku itu"
Ternyata dalam percakapan ku dengan ibu mertua didengar juga oleh Amir adik dari suamiku dia remaja yang gesit, tapi kadang sedikit keterlaluan karena sifat yang manja dan kekanak-kakanakan.

      " Jangan khawatir mbak, aku juga bisa ikut mengawasinya."
      " Iya terimakasih" jawabku mengharap juga bantuan darinya.

      Bak pepatah pagar makan tanaman, disuatu pagi ibu mertuaku mengejutkan aku dengan perkataannya yang membuat ku terperanjat dan malu. Ternyata Amir yang selama ini berkata ingin membantu mengawasi tapi malah sebaliknya, Amir malah terang-terangan mengakui pada ibunya kalau dia juga mencintai Atik adik ku.
ibu bilang kalo Amir ingin dikirim ke yogja untuk bekerja dan meneruskan kuliah disana.
   
      Aku merasa malu dan terpukul dengan kejadian itu, aku ingin adik ku saja yang pulang ke orang tuaku. Tapi ibu mertua melarangnya karana Amir mengancam ibunya, kalo Atik sampai pergi dari rumah dia akan pergi entah kemana dan tidak akan pulang, katanya
mulai peristiwa itu hubungan ku  dengan  ibu mertua kurang baik. Dia sering marah-marah tanpa sebab yang jelas dengan aku juga adikku.
   "  Yaa Alloh mengapa ujian ini terjadi menimpa keluargaku? " tangisan dan kesedihanku smakin menjadi , badan kurus sering kena imbas pada kesalahan yang tak pernah ku lakukan.

#onedayonepost
#ODOP_6


Sabtu, 15 September 2018

Just friend



      Just frienddd
        ( part 3 )

By : Nurul Hidayah

      Empat bulan sudah, aku terima salary itu artinya empat bulan juga aku berada di negeri ginseng.
Kedatangan kami watu itu pada akhir bulan desember disambut dengan cuaca yang tidak bersahabat menurutku dan turunya salju saat itu, membuat badankupun seakan turut membeku.

       Aku sedih dan tidak nyaman banget dengan cuaca itu karena sangat dinginnya apalagi menu makanan di negara itu lidahku belum terbiasa.  bahasanyapun banyak yang belum ku mengerti.  Hanyong haseo , yoposheo dan sarangheo itupun karna teman senior ku dan aku sering mendengarkanya.

        Empat bulan sudah telah berlalu, rasanya belum cukup sudah adaptasiku dengan negeri ginseng itu, tapi syukurlah musim dingin telah berlalu. Kini datanglah musim semi yang indah, tanaman sudah bersemi dan hidup kembali, bunga-bungapun sangat cantik bermekaran.

      Pada suatu hari aku jatuh sakit, mungkin dikarenakan terlalu lelah juga makan ku yang susah. Aku sering makan mi instand dari pada makan di sitang perusahaan.
Saat itulah Rama sering telepon dan memperhatikan aku lebih dari biasanya, dia sangat mengkhawatirkan aku .

     Pada suatu hari dia datang mengunjungi ku, sekedar mengajak aku makan di resto sebelah perusahaan yang aku tempati. Kimbap itulah makanan yang ia pilih untuk ku, " kamu harus makan aida biar kamu cepet sembuh dari maag mu" kata rama sambil memberikan pesananya padaku.

      Rama rupanya jatuh hati pada ku, dan itu sesuatu yang menyedihkan buat aku dia katakan dia menyayangku dan itu sesuatu yang mustahil untuk aku terima.

       "Aida apakah engkau tetap menolak ku " Rama menghiba ingin jawaban yang pasti dariku.

       " Rama aku sudah mengatakan semuanya tentang siapa aku, kenapa kamu tidak mau mengerti" jawab ku.
Rama cuma bisa diam dan memandangi ku, sorot matanya yang teduh dan kesabarannya menghadapi ku, membuat hatiku rasanya runtuh saat itu.

         " Rama aku punya adik yang masih  single di apartemen ku, Ayu namanya diapun menaruh hati padamu"

       "Apakah cinta itu bisa dipaksakan kelain orang ? aku nggak bisa" kata Rama. Akupun diam rasanya sudah tidak ada kata-kata untuk membendung luapan hati Rama.

      Dalam relung hatiku yang paling dalam hatikupun tak tega melihat mu, tapi apa mungkin aku menerima mu. Rasanya mustahil bila kita bersama, ada pembatas jurang yang mengaga antara kita.

     Hati kami sering berperang dengan kenyataan yang ada, kegelusahan dan kesedihan sering menghantui hubungan kita.

      " Apakah kita bahagia dengan keadaan ini?"
Rama cuma diam, dan kesedihanpun terliat dari raut wajahnya.
Aku berusaha tersenyum, " Rama jangan teruskan hubungan ini  please  " pinta ku padanya.
Rama cuma diam tertunduk.

       Dan sebaik-baik kekutan adalah kita memilih tersenyum, padahal ada air mata yang sejak tadi tak mau dibendung.


                            The end.

#onedayonepost
#ODOP_6

Jumat, 14 September 2018

Just friend

      Just friend
         (Part 2)

by : Nurul Hidayah

      Sore itu kita semua berpamitan pulang ke perusahaan masing-masing, tapi ada rasa yang berkesan di acara ulang tahun tadi.
Semua teman sangat bahagia,sambil berjalan kami semua masih ingin bernyanyi saling bersahutan ...
      **Sengaja aku datang ke kotamu
          Lama nian tiada bertemu
          Ingin diriku mengulang kembali
          Berjalan-jalan bagai tahun lalu.
           
           ** Sepanjang jalan kenangan
                Kita slalu bergandeng tangan
                Sepanjang jalan kenangan 
                Kau peluk diriku mesra

                Hujan yang rintik-rintik
                Di awal bulan itu
                Menambah indahnya
                Malam syahdu. 

      ** Walau diriku kini tlah berdua
            Dirimupun tiada berbeda 
            Namun kenangan spanjang jalan             itu, tak mungkin lepas dari inga 
            tanku.


Syair lagu itulah yang membuat Rama terkesan, dan sesekali melirik dan tersenyum manis padaku,  aku cuma bisa menunduk tersipu malu.

      haripun berganti, kita semua sudah kembali beraktivitas seperti semula.
 " Mbak Aida, gimana rasanya pertemuan kemarin sama mas Rama" tanya Ayu menggodaku.
"Ach kamu, sukanya menggoda, jangan buat berita bohong lho!" tegasku pada Ayu.
" Enggak kok aku sekedar nanya saja."
Ayu mencoba untuk membela dirinya.

      "Ayuk nanti masuk kerja pukul berapa kamu?" tanya ku untuk mengalihkan pembicaraan Ayu. "Aku masuk ship malam mbak" jawab Ayu.
sambil berjalan aku meninggalkan Ayuk yang sedang  makan.

      Sore itu setelah pulang kerja ada Arsy yang kebetulan mau ke kantin, " Mbak Aida  baru pulang ya ?" tanya Arsy swaktu kami berpapasan dengannya. " iya Ars " jawabku. Tadi ada telepon masukcari mbak Aida lho"  kata Arsy. "Yang bener, dari siapa Ars?" aku pingin tau dari siapa telepon itu. "Aku tadi benere mau nanya mbak, tp keburu ditutup dan dia bilang nanti pukul  19.00 akan telepon lagi " jawab Arsy. "Trima kasih ya Ars " 

       Malam itu seperti biasa kami duduk-duduk dan ada yang tiduran untuk melepas lelah sambil bercerita suka dukanya swaktu kerja. Mira yang biasanya banyak ngomong kini dia cuma tiduran kecapean.
      
      Pukul 19.00 ada suara dering telepon masuk, aku segera mendekat dan mengangkatnya " met malam bisa bicara dengan aida" tanya seseorang dalam telepon itu, " malam juga, kebetulan saya sendiri yang bernama Aida" jawab ku. " ini dari siapa ya" tanyaku karena sepertinya aku belum pernah dapat telepon sebelumnya dari dia." Lupa ya, aku Rama bukankah kita pernah berteman sebelumya"jawab Rama. "Ooh iya swaktu ulang tahun kemarin ya" jawab ku.
lalu Rama melanjutkan pembicaraanya aku hanya mendengarkannya sesekali aku bingung untuk menjawabnya. Ayu melihat pembicaraan ku, dia terlihat sangat penasaran ingin tau dari siapa telepon itu. Setelah pembicaraan kami selesai Ayu yang sedang akan berangkat kerja nanya padaku. "Dari siapa mbak telepon tadi" tanya nya " dari  teman jawabku. Ayupun kembali meneruskan langkahnya.

      Bulan itu merupakan bulan yang ke empat kami menerima gaji, Mira mengajak kami keluar untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari. Biasanya kami membeli di kantin perusahaan, tapi Mira pingin tau keseruan pertokoan malam hari di kota itu. Akhirnya kamipun sepakat untuk naik taxi ber empat. Mira, Arsy, aku dan Yuni. Kami Asyik berbelanja setelah semuanya lengkap, ada orang yang menyapaku " Aida sedang beli apa kamu ? rupanya Rama sedang belanja juga " ehhh Rama aku beli beberapa barang untuk keperluan sehari-hari" jawabku. "Ayuk kita minum teh disana" dambil menunjuk arah ke suatu tempat kedai kopi disebrang sana. "Trima kasih Rama sudah malam kita pulang saja yuk " ucap ku, Rama kelihatan sedikit kecewa dengan penolakan ku. Akhirnya aku pulang bersama teman-temanku.

      kisah seru dan menegangkan waktu itu, kepulangan  kami membawa cerita yang menakutkan. Karna kami belom begitu faham dengan bahasa negara disini, kamipun cuma menyodorkan dan memperlihatkan Kartu alamat Perusahaan kami, celakanya sopir taxi yang kami tumpangi tidak bisa bahasa Inggris walau cuma kata-kata yang mudah sekalipun. Sopir taxi menurunkan kami, dia mengisyaratkan kalau sudah sampai di tempat perusahaan kami,tapi apa yang terjadi sopir taxi itu tidak membawa kami didepan perusahaan akhir kami panik dan panik dan takut nyasar akhirnya kami minta kembali kepangkalan taxi sebelumnya dan berharap naik taxi yang sopirnya bisa ngomong bahasa inggris walaupun tidak lancar yang penting faham. Sopir yang keduapun sama saja dia juga menghentikan kami ditepi jalan yang kita semua masih asing, untung ada teman cewek dari Indonesia juga yang turun dari taxi lain. Akhirnya kita saling ngobrol dan mreka ngasih penjelasan kalau alamat ini sudah betul, cuma kita harus jalan memutar sebab taxinya tidak diperbolehkan untuk berhenti di depan persahaan karna aturan kendaraan yang melintas hanya satu jalur. 
ha...ha...ha betapa bodohnya kita, akhirnya kita semua tertawa setelah sadar dari ketakutan.
"Besok-besok jangan naik taxi ataupun keluar di malam hari "kata ku sambil menenangkan diri dari ketegangan tadi, semua teman cuma tertawa mengingat kejadian tadi. 

Just friend

      Just friend
         ( part 1 )


by : Nurul Hidayah

      Entah berawal dari mana, akan ku mulai tulisan ini. Yang pasti saat itu berawal dari pertemuan yang tidak disangkakan.
      Disuatu pagi, tepat hari Minggu kita semua  mendapat cuti, dari perusahaan.
Temanku menghampiri " mbk Aida nanti keluar yuk?" ajak mbak Yuni. " kemana mbk ?," tanyaku minta dijelaskan." Kerumah saudaraku mbak, semalam aku dapat telefon darinya. Apartemen perusahaanya ada dimana? jauh tidak?" mbak Yuni sembari duduk di sampingku " tidak mb, jangan khawatir aku sudah dikasih alamat lengkap nanti tinggal menyodorkannya pada pak sopir"


            Maklumlah kami masih baru di perantauan, jadi rasa khawatir itu sering datang menghantui, apalagi kami belum mengenal daearah selain di lingkungan perusahaan.

     "Nanti kita berlima mb, aku, mbak Aida, Mira,Ayu dan Marsy".
Oo begitu, Insyaa Alloh, "nanti aku usahakan.

      Saat tiba waktunya, kita berlima berangkat yang diiringi Udara yang sejuk, bunga-bunga di sepanjang lingkungan peruhaan bermekaran, sangat indah sekali, warna merah merekah yang sengaja ditanam berjajar rapi di perbatan area perusahaan seolah pagar hidup yang sangat cantik. Mataharipun menyapa dengan hangatnya di musim semi itu. Menambah kebahagian kami semua.

      Begitu cerianya kami berlima, bisa menghirup udara segar di luar dan lepas dari bising suara mesin-mesin yang menderu-deru disetiap harinya.Sampailah kami di halte untuk menunggu kedatangan bus yang akan kami kendarai. Tak lama kemudian sesuai jadwal kedatangannya bus itupun muncul, dan akhirnya membawa kami menuju alamat yang kami sodorkan pak sopir tadi.

      Indong City ... lalu kamipun turun. Ada rasa haru ketika melihat juga perawakan anak Indonesia lainnya, kamipun berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Ternya mereka juga satu penerbangan tp karena ketatnya sewaktu pelatihan, kita tidak sempat mengenalnya.


       " Trus ... teman-teman ini mau kemana?" tanya Rama.
" mau ke saudaranya teman " sahutku.
"Alamatnya di mana?" Rama sambil mendekati ku.
"Entahlah aku kurang tau, ini lagi nunggu jemputan" jawabku.
"Aku mau ke saudaraku" kata Yuni.

      "Ooo ... sama, aku juga sedang menunggu temanku" sahut Rama. Tak lama kemudia, datanglah seorang pria dan ternyata dia temannya Rama sekaligus saudara Yuni. Dia bernama Adit saudara Yuni yang kita tunggu-tunggu.

      Bak gayung bersambut, kitapun ramai- ramai berjalan kaki menuju ke apartemen Adit.Sambil berjalan cerita ringan dan kelucuan teman-teman membuat suasana jadi lebih akrab lagi.

      Adit membuat Surprise ternyata ajakan untuk datang ke apartemennya merupakan Undangan di hari ulang tahunnya. Kita semua jadi tersipu malu, karna tak satupun teman yang membawa kado sebagai hadiah ulang tahunnya.

      "Santai saja" kata adit sambil mengawali mengeluarkan snack , buah segar dan beberapa minuman.Tak lupa kue ulang tahun yang lengkap dihiasi lilin kecilpun dikeluarkanya.Kami juga ikut bantu-bantu menyediakan jamuannya.

      " Waduh-waduh sang Tuan rumah sudah mempersiapkan segalanya ya " kata Arman seraya mengambil anggur yang ada didepan tempat duduknya.

      Petikan sura gitar, dari seorang Rama yang membuat semua mata tertuju padanya, perawakannya yang tegap kulit sawo matang dan pendiam ternyata dia sangat piawai memain gitar yang disediakan Adit.

      "Rama yuk kita nyanyi bersama  sebagi hadiah Ulang tahunku" celoteh adit agar Rama menurutinya. Ramapun tersenyum dan mengganguk mengisaratkan kalo iya setuju sambil mengucap " ayuk .... sapa takut" Ramapun menggoda.

      Kitapun bernyanyi bersama kompak dan menyatu serasa kita sudah berteman akrab satu sama yang lainnya, padahal kita masih bertemu di beberapa jam yang lalu. Senasip seperjuangan itulah moto anak rantau.

      Lagu demi lagu kita dendangkan hingga tak terasa sorepun hampir tiba, waktu begitu cepat berlalau rasanya kita enggan untuk pulang rasa senang dan kedamaian tercipta seolah kita sedang berada di kampung halaman.


#onedayonepost
#ODOP_6

Rabu, 12 September 2018

Nonton Bareng

 
      Nonton Bareng

           Oleh : Nurul Hidayah

Menjadi Pintar adalah impian sejak kecil Siti Walida, lahir pada tahun 1872 di kampung Kauman. Saat itu perempuan pergaulanya sangat terbatas  dan tidak belajar di sekolah formal seperti sekarang.
Siti Walida akhirnya dipinang dan menikah dengan KH Ahmad Dahlan, beliau adalah sosok lelaki yang sangat berfikir maju dan mendukung  istrinya untuk bersama membangun Bangsa.

      Nyai Ahmad Dahlan ( Nyai Walida )
dengan segala kecerdasanya ikut membesarkan, muhammadiyah mendampingi KH Ahmad Dahlan.
Beliau mempunyai pandangan yang sangat luas, hal itu diperoleh karena pergaulannya dengan para tokoh baik dari tokoh Muhammadiyah maupun tokoh-tokoh pemimpin Bangsa lainnya.
Mereka antara lain adalah Jenderal Sudirman, Bung Tomo, Bung Karno, Kyai Haji Mas Mansur, dan lainnya.


      Nyai Walida akhirnyapun merintis kelompok-kelompok pengajian demi pengajian untuk memberi ilmu agama pada semua wanita hingga berdiri organisasi Sopo Trisno.( Aisyiyah )
Tak gampang membesarkan organisai di zaman itu. Nyai Ahmad Dahlan dan Pengurus Sopo Trisno, berjuang memajukan perempuan yang bermanfaat untuk keluarga, bangsa dan Negaranya. Menurut Beliau Wanita sepadan perannya dengan laki-laki, namun tidak boleh meninggalkan fitrohnya sebagai perempuan.

      Saat jepang masuk Indonesia, Nyai Walida menentang penjajah Jepang dengan melarang warganya menyembah Dewa Matahari dan mendirikan dapur umum bagi para pejuang.

      Kehidupan Nyai Ahmad Dahlan yang saling mendung dalam pembangunan Bangsa tergambar sangat Indah. Bahwa Cinta adalah landasan dalam menjalankan hidup dan perjuangan.

        Tokoh Nyai Ahmad Dahlan yang diperankan oleh artis cantik Tika Bravani yang lahir di Denpasar 17 februari 1990 dan KH Ahmad Dahlan yang diperankan oleh aktor tampan David Chalik menjadikan film itu seakan terasa nyata.kita penonton hanyut dalam alur cerita dan adegan-adegan yang sangat memukau.
kitapun sering terharu hingga airmata ini tak terbendung saat menyaksikan betapa sulit dan banyak tantangan yang dihadapi Beliau ,  baik dari   penduduk setempat apalagi dengan adanya penjajahan Jepang saat itu.


      Penderitaan Nyai Ahmad Dahlan sangat menyedihkan ketika Sang Suami
tercintanya wafad, kini Nyai Walida harus memendam deritanya, hingga Beliau sering mengingat saat-saat indah berjuang bersama, dan mendiskusikan semua masalah dengan suami tercinta.

     Dalam kesendiriaanya iya harus melanjutkan cita-cita suaminya Beliau harus berjuang terus untuk turut serta menghantarkan Bangsanya merdeka, lepas dari penjajahan bersama para pejuang lainnya.
      Menyaksikan Nyai Walida yang sudah tua dan sakit-sakitan rasanya tenggorokan ini tersumbat ingin rasanya menjerit memberi smangat dan dukungan, bahwa Beliau akan menang Bangsa ini akan Merdeka dan Allohpun memberi Berkat Nya pada Bangsa dan Negara kita tercinta ....

Selasa, 11 September 2018

Separuh Perjalananku


Separuh Perjalanan Ku

     Oleh : Nurul Hidayah

         Bayu membuai menembus kalbu
         yang dirundung lara
         Tak sepatah katapun
          terucap tuk pelipur

         Kerongkonganpun serasa
         terjejal beribu tanya
         Cuma kebisuan dan angan
         yang menemani perjalanan


         Rimba raya yang tercipta
         kini ku jelahi dalam kesendirian
         Saat ku tersungkur saat ku luka
         Kau melenggang tak peduli

         Bahkan jejakmupun kauhapus
         Seolah kita tak pernah bersua
         Aku hanya mampu diam
         dan meneteskan air mata

         Letih, jenuh dan derita
         Laksana cambuk
         Tinggal satu kata
         yang selalu terngiang
         " HIKMAH"  yang ku petik
         sebagi bekal diseparuh perjalanan
     
                             ~ oo0oo ~


#onedayonepost
#ODOP_6
       

Senin, 10 September 2018

Hikmah Di bulan Ramadhan

      Hikmah di Bulan Ramadhan

Oleh : Nurul Hidayah

     Kenangan di awal bulan Ramadhan

Alkhamdulillah kegiatan kami setiap Tahun mengikuti Kajian Ramadhan yang bertempat di Gedung  UMM.
( Universitas Muhammadiyah Malang )
      Pagiitu kami berjumlah 25 oang dari Kabupaten Trenggalek berangkat bersama yang terbagi dalam empat mobil.
Pagi yang sejuk, asri dan meneduhkan hati ,panorama yang indah membuat nyaman bagi para peserta dan Mahasiswa UMM tentunya.

       Setibanya kami langsung menuju ke sekretariat  untuk mengambil bahan materi , alat - alat tulis dan kunci kamar rusunawa.
Sambil menunggu waktu Chek In  kami menikmati suasana di sekitar DOME tempat acara nanti.
yang kami pilih kala itu adalah buku, khususnya untuk pilihan saya adalah buku ** Kasih Ilahi Tak Bertepi **
Karangan * Nur Cholis Huda *
lembaran demi lembaran ku buka jatuhlah pilihan ku untuk membaca,
"Orang Paling Penting "
Raja mengumpulkan sepuluh pembantunya. Dia ingin menemukan orang yang pintar dan cerdas sekaligus bijaksana sebagai pembantu utamanya.Satu persatu ditanya.
" Menurut kamu  siap orang yang paling penting ?"
 " Ampun paduka menurut  hamba orang yang paling penting adalah paduka sendiri."
"Mengapa tanya Raja .
" karena paduka yang mengambil keputusan-keputusan yg paling penting
penting untuk kehidupan seluruh rakyat," jawabnya  Raja mengambil kertas catatan lalu mencoret nama orang itu. Jawabanya dianggap berbau penjilat.
Orang kedua menjawab bahwa orang yang paling penting adalah orang tuanya karena merekalah yang merawat sejak bayi, lalu mendidiknya dengan penuh kasih sayang. Tanpa mereka setiap orang tidak akan menjadi apa-apa.Raja mencoret orang kedua.
Orang ketiga menjawab anaknya orang yang paling penting arena dengan anak dia memiliki harapan di haridepan. Raja mencoret nama oang ketiga.
Orang ke empat orang yang paling penting adalah gurunya. Dia paling berjasa membuat dirinya menjadi orang berpengetahuan dan punya ilmu. Raja mencoret orang ke empat.
Orang kelima, keenam, ketujuh,kedelapan,kesembilan semuanya dicoret karena jawabanya tidak mencerminkan kearifan.
Orang kesepuluh menjawab " Menurut hamba orang paling penting adalah orang yang didekat hamba."

" Mahsudmu ?" tanya Raja siapapun yang ada disamping hamba itu adalah orang penting. Hamba harus memerhatikan sungguh-sungguh.
Raja mengangguk -angguk dan bertanya dari mana kamu belajar kearifan itu ?
Hamba belajar dari pengalaman. Alangkah sakitnya menjadi orang yang tidak dipedulikan. Ituhamba alami berkali-kali.
Raja mencatatnya : OK
      anda sudah tau pelajaran tentang ini. Orang paling penting adalah orang yang disamping kita. didekat kita siapapun dia. Mungkin anak, istri ,bawahan,teman atau siapa pun didekat kita.
      Rosululloh membericontoh jika beliau berbicara dengan seseorang, beliau memerhatikan bahkan menghadap wajah kepada orang yang diajakbicara tidak mengarah kekanan dan tidak  menoleh kekanan dan kekiri. Beliau mendengarkan dengan sepenuh hati.

       Sudahkah kita mencontoh  Uswah khasanah  dari beliau?
Semoga kitadapat memetik Hikmah dari Cerita singkat Sang Raja.

Perjalanan Panjang



      Perjalanan Panjang 
           ( bagian 5 )

Oleh : Nurul Hidayah

      Sayonara Banyuwangi,,
sampailah dipenghujung perpisahan, kamipun mohon pamit, saling berpelukan serasa enggan untuk melepaskanya....Ibu aku mohon maaf karna tidak bisa terus bersama menemani ibu dan saudara semua, Rahma mencium Ibunya sambil menetes air matanya.
Sudahlah Nak, yang penting Ibu dan saudara semuanya bisa datang silaturrohim kesini, melihat keluargamu bahagia Ibu sudah senang sekali. Ibu Cahya mengelus putrinya untuk menenangkanya, sudah lega rasanya walau kehadiran kami sangat singkat cuma sehari tapi hari itu moment yg sangat mengesankan.

      Pagi itupun kami berkemas dan berangkat menuju stasiun, Syukurlah semuanya aman dan lancar tidak ribet seperti swaktu berangkat. Tiketpun sudah berada dalam genggaman karna kami tlah booking seminggu sebelumnya.

      Pukul 6.30 WIB tepat kereta mulai berangkat, rasa suka cita menyelimuti jiwa. Ada kesan yang mengharukan disana,karna putri bungsu Ibu Cahya yang terpisah dan berdomisili disana.Kalibaru,,,,Yaa Alloh ku titipkan putriku kepada Mu, semoga Sakinah Mawadah Wa Rohhmah
Semoga semuanya sehat wal'afiat dan selalu dalam lindungan dan Ridho Nya Aamiin,,,

      Si kecil yang ceria tawanya yang menggemaskan mampu mengusir lamunan Ibu Cahya, kini semuanya saling cerita dan sesekali terpingkal - pingkal mendengar cerita jenaka dari saudaranya, camilan ringan menambah riuhnya suasana di kereta.

       Siangpun tiba, seperti biasa keretapun berhenti di kota Malang kami harus Transit dan menunggu lagi dua jam. Alkhamdulillah kami bisa ishoma (istirahat, sholat dan makan ) usei Sholat Ibu Cahya menghampiri rak di sudut Mushola Stasiun, ia mengambil selembar  "Lembaran Tausiyah" yang disediakanya.
Ibu Cahya memulai membacanya.
** Melembutkan Hati **
Saudaraku,
Hati yang lembut akan peka terhadap kebenaran. Sementara untuk melembutkan hati kita harus banyak berdzikir. Selebihnya dengan berdzikir  akan memperoleh ketenangan.
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman" ketahuilah bahwa hanya dengan mengingat Alloh, hati akan menjadi tenang. "  ( QS. Ar Ra'ad : 28 )
Saudaraku,
Membaca AlQur'an akan melembutkan hati.Semakin istiqomah orang membaca Al Qur'an semaki. lembut hatinya In sya Alloh, sebab semua penyakit hati obatnya adalah Al Qur'an
Istiqomahkan diri membaca dan mentadabburi Al Qur'an In Sya Alloh hati kita menjadi lembut.

      Ibu,.   ibu, suara Aini menghentikan ibunya yang sedang membaca.
Iya ada apa jawab Ibu Cahya.
Sekarang dengarkan ibu, aku yakin Ibu sangat suka lagu itu.

*** kicau burung bernyanyi
       tanda buana membuka hari
       Dan embunpun memudar
       menyongsong fajar.

       Sejenak ku terlena
       akan kehidupan yang fana
       Nikmat Alam semesta
       Nusa indah Nirwana.

              Serasa pagi tersenyum mesra
              bertiup bayu membangkit 
              sukma,
              Adakah esok kou senyum jua
              memberi hangatnya sejuta rasa.

         Sabda Alam
         menghanyutka suasanaku
         kadang kala kebosanan
         mencekam jiwa.

         Sabda Alam
         berbuat kodrat tak tertahan
         Rasa nista, rasa Cinta
         berpadu satu ***

Senyum lepas Ibu Cahya terlihat jelas menghias wajah, dua Musisi jalanan menyenandungkan lagu favoritnya rasa damai dan bahagia hingga 2 jam tak teras, kini  keretapun tiba menghantarkan kepulanganya.

                          The End.


#onedayonepost
#ODOP_6

Minggu, 09 September 2018

Mini Garden



      MINI GARDEN
 Oleh : Nurul Hidayah

"Sore Mbak"
Eh Yanti, tumben datang ke sini ada apa ? tanyaku.

      " Nggak cuma maen saja "  lama sekali ya Mbak, kita nggak jumpa.

     Iya sich,  sibuk apa sekarang Yan...tanyaku sambil mempersilahkan masuk.

      " Trima kasih Mbak " jawab nya santai sambil tetap duduk di atas motormya. Disini saja liat bunga di halaman, teruskan saja Mbak menyiramnya aku nanti gak bisa lama - lama kok

    Lho kenapa, bukankah kita sudah lama nggak ketemu, ayuk turunlah please, kataku.
Sibuk apa kamu sekarang ? kok belum jawab dari tadi.

      Ooo itu, aku sekarang lagi bisnis on line Mbak, dari pada diam cuma modal Gawai bisa ceklak - ceklik ngeposting baju - baju Muslimah.

     Baguslah anak zaman now, kalau aku sih gaptek he..he...he mungkin faktur U kali. Tapi aku juga menikmati lho, banyak sekali manfaat Gawai sekarang selain untuk berkomunukasi bisa juga untuk mencari ilmu disitu.   

      Sambil aku mengambil daun -daun kering di taman dekat rumah, kami pun masih asyik demgan obrolan ringan di sore itu.

      Haiiii Yanti , coba liat kata ku.
Yanti akhirnya turun dari motornya, ada apa Mbak,   coba liat dan amati daun daun yang hijau ini.
     
      tuh...tuh banyak ulatkan dan warnaya sama persis daun itu. Kalau ku liat sepintas aman saja,. tau - tau pucuk daunya habis.
     Aduhhh Mbak ma ulat, pinteran ulat dechh karna ulat bisa menyelinap tanpa sepengetahuan Mbak, betulkan kata ku.

      Achh kamu bisa aja, akupun sembari menata kembali pot - pot bunga yang aku geser dari tempatnya tadi.

      Oohhh iya Mbk, hampir lupa aku tadi ada titipan amplom berwarna ungu dari teman Mbk dulu, masa sih mana amplop nya, aku jadi agak penasaran nichh.

       wk....wk...wk....ternyata isi amplop cantik itu undanga pernikahan teman ku,  aduhhhh kok baru sekarang ya nikahnya padahal sudah kepala empat, candaku.  

      Maklumlah Mbk, dia kan anak rantau pinginya sukses dulu baru belakangan nikahnya.

     ha...ha...ha  good  job 
    aku senang senang mendengarnya, cuma kasihan kalo lama - lama membujangnya.

      Haiii Yanti coba lihat nich,. hasil ceklikan Gawai ku,  " Cantik" kan.
foto siapa Mbak ? tanya Yanti.

      ini Bunga Angrek ku Cantik kan....
aku suka sekali,  sebab dia tahan lama kelopak bunganya nggak gampang rontok dan ulatpun gak berani mendekatinya...ha....ha...ha tawa kami mengakiri  obrolan kami dan  Yantipun  mohon izin kembali.





# TantanganODOP

#ODP_6

Sabtu, 08 September 2018

Perjalanan Panjang

    Perjalanan Panjang
        ( bagian 4 )

    Oleh : Nurul Hidayah


Selesai takziah, kami meneruskan perjalanan kesalah satu putri Ibu Siti yang baru saja pulang dari Tanah Suci...untuk menunaikan ibadah Hajinya. Disana terlihat keharuan, ada rasa  bahagia juga kesedihan yang menerpanya....bagai mana tidak,,,,Ibu Hj Mahmudah bersama suaminya, berhari - hari menunaikan Ibadah  Haji dengan harapan semuanya bisa lancar, sehat dan dapat menunaikan kewajiban dalam ritual ibadah hajinya...dan juga kembali ketanah air dengan selamat.

      Tapi kini terasa ada kejanggalan dalam hatinya.....kenapa saudara - sudara kandungnya tak satupun yang datang menjemput nya....
dia cuma terdiam kecewa....Anak - anak yang menjemputnya cuma bisa menjawab kalau semua sedang sibuk mempersiapkan segalanya dirumah untuk menyambut kedatanganya,,,,

      Tangisanya pecah ketika mereka sudah mengetahui kebenaranya bahwa pada saat mereka tiba di Indonesia ...Sang Ibu telah berpulang keharibaanYang Maha Kuasa.....pasangan suami istri itupun menangis ....kenapa ibu tidak menungguku.....kami sudah pulang ibu....kenapa Yaa Alloh....cuma tinggal beberapa saat saja tidak kou izin kami sungkem... ( bersimpuh mohon maaf ) pada Ibu kami Yaa Robb,,,, isak tangis mengiri kisahnya dua hari yang lalu....

      Ibu Cahya dan saudara - saudaranya terharu ikut larut dalam suasana duka ....sabar Bu Hajah, mungkin ini yang terbaik semoga Ibunda disana tenang...Semoga Alloh menggangkat derajadnya dan memasukanya bersama golongan orang - orang yang Shaleh.... Aamiin,,,,,,,

      Assalamu'alaikum....
suara beberapa tamu yang datang untuk silaturrokhim mengunjungi  Bu hajah suara itu mengalihkan kesedihan dan berubah menjadi suasana yang hangat penuh kebahagian....

     Waalaikumusalam Warrahmatullahi Wabarakatuh,,,,,jawab ibu hajah sambil bersalaman dan berpelukan haru.....Alkhamdulillah...kami semua lega...bisa menikmati suasana lain, yang tadinya berlinangan air mata duka, sekarang disuguhi cerita suka cita mengenai perjalanan IbadahHajinya....

      Sesekali Ibu cahya tersenyum,sambil saling bertatapan mata....pada saudara juga anaknya. Karena tidak faham apa yang mereka omongkan.

      wk....wk....wk...wk...pake bahasa Madura kita gak mudeng nih....( gak faham) Aini tertawa kecil sembari menutup mulutnya,,,,

      Kamipun jadi bercandalirih sendiri, ....dah kita minggir saja jadi penonton,...kelakar Aini,,.....he..he..he..kita jadi mati kutu nggak nyambung nih......
Ayukkkk....kita mojok disana yukkkk...biar nggak kliatan begoknya....ha...ha...ha....kitapun bersenda gurau sendiri, sambil sesekali menyalami tamu yang menghampiri ....

     Rahma datang....yukkk kita keluar menikmati indahnya pesona Kalibaru disore hari.....

     Bentangan  alam perbatasan Jember dan Banyuwangi....Gumitir,,, dilereng Gunung  itulah kami menikmati udara sejuk yang disuguhkan,,,
Bahkan swaktu dipagi hari, sering turun kabut. Sehingga udara dingin laksana berada di Negara empat musim.

      Kalibaru merupakan Syurga yang tersembunyi dikawasan Banyuwangi...Bumi Blambangan ini rupanya tak puas sekedar menjadi Lumbung padi......Pesona Alam yang mengundang decak kagum para penikmatnya juga Terowongan Merawan yang sering kita lewati merupakan bangunan bersejarah peninggalan Belanda.

      Terowongan ini dikelilingi hutan dan kebun kopi rakyat yang bermukim di lereng Gunung Gumitir...Pemandangan Indah disela- sela Canda tawa kami memberi sentuhan dramatis.... *** The Sunrise of java *** itulah Banyuwangi.

                   oooooOOOooooo


#onedayonepost

#ODOP_6


Jumat, 07 September 2018

Perjalanan Panjang


     Perjalanan Panjang
       ( bagian 3 )

 Oleh : Nurul Hidayah


       Rahma menanyakan keberadaan Abahnya.....Ibunya lalu menceritakan kejadian yang dialaminya sehingga abahnya terpisah dari kereta.
Ia tersenyum dan merangkul ibunya,,,, sudahlah Bu jangan terlalu dipikirkan.
Sebentar lagi Abah datang, biar nanti kita jemput lagi.

      Ucap Rahma mencoba menenangkan ibunya dan mengajak kami menuju rumah kediamanya.
setibanya kami semua duduk diruang tamu saling cerita kejadian yang menegang  dalam kereta tadi siang.

      Kopi hitam, teh hangat juga beberapa makanan ringan tlah tersedia di meja ruang tamu....Rahma mempersilahkan saudara - saudaranya untuk menikmati jamuan yang telah dihidangkanya.

      Kamipun menikmati sambil satu persatu bergantian bergantian untuk kekamar mandi, berwudhu untuk menunaikan Sholat yang belom bisa kami dirikan.

      Bu Cahya lesu....memasuki kamar yang telah disediakan putri, lalu merebah tubuhnya ke tempat tidur.....tenaga dan fikiranya kacau terkuras karena kejadian Suaminya yang terpisah dari kereta.
Terdengar suara samar - samar, sepertinya suara itu membangun kan dari lelap tidurnya lalu iapun beranjak  keluar untuk melihat dan bergabung dengan saudara - saudaranya...

       he...he...he....aku tertidur suara Ibu Cahya sambil mengusap wajahnya, takseberapa lama ia melihat suaminya yang sedang menikmati secangkir teh panas,,,,Ibu Cahya sontak menyapa....lhoh,,,, kapan Abah datag....Barusan jawab Pak Adi,,, Gimana tadi Abah kok gak bisa gabung pada hal kutunggu sampai 4 jam lho ....lalu Pak adipun menceritakan perjalananya dan alasanya hingga Pak Adi tidak bisa gabung sesuai rencana semula....Ibu Cahyapun memakluminya...dan Akhirnya ia bisa tersenyum lega sambil berucap....Syukurlah kami semua akhirnya baik - baik saja.

      Malam semakin larut Ibu Cahya belom bisa tidur...
kini sekarang baru teringat tentang Bungin,,,,Bungin Ooh Bunginku blom klar nulisnya.....diambilnya handphonya untuk melanjutkan mencari - cari Informasi tentang Pulau Bungin, setelah menemukan dan mempelajarinya ia mengawali tulisanya.

      Diulasnya bungin mulai dari luas tanahnya hingga kepadatan penduduk hingga mata pencarihanya, taklupa foto Cantik nan mungil disematkan dalam tulisanya untuk menambah kesempurnaan hasil tulisanya.

      Jam dinding menunjukan pukul 00.17 WIB.terpaksa tulisan itu disimpan....." Onedayonepost " sudah tidur.....gumamku sambil memasuki kamar ,,,,

      Lantunan merdu suara Adzan , membangukan kami semua setelah mensucikan diri semua pergi ke Masjid untuk Sholat berjamaah disana.

     Akhirnya sesampai dirumah kita berembuk ....dan hasil kesepakatan kami pergi takziah dulu setelah itu kami lanjut untuk silaturrokhim ke Besan yang baru pulang dari tanah suci.
   
      Pagi itu kami awali  pergi takziah, isak tangis dari putri Bu siti (almrh) mengawali ceritanya...sebenarnya Ibu tidak sakit, mungkin karna faktor usia.
Disuatu pagi seperti biasa Bu siti bangun dan pergi kekamar mandi
,walau usia nya suda 97 th, tetapi masih sehat dan bisa berjalan sendiri....Syukurlah....itulah Do'a yang selaku iya Panjatkan beliau agar supaya di akhir hidupnya tidak merepotkan anak cucunya.
Usai sholatsubuh putrinya yang bungsu berniat menengok ibunya sambil membawakan teh hangat ditanganya, dengan suara lirih putrinya memanggilnya....Ibu,,,, Ibu,,, ini teh hangatnya...beberapa kali dipanggil tak sekalipun Sang Ibu menjawab...
putrinyapun membangunkanya dengan  mengguncang pelan tubuh ibunya untuk memastikan keadaan ibunya...dengan rasa panik dilihatnyalah denyut nadi sang ibu...ternya Ibu Siti telah Tiada.... Subhanalloh....beliau seperti tidur panjang matanya tertutup rapat dan tanganyapun bersedekap dengan sendirinya.....seolah beliau sudah siap menghadap  Yang Maha Kuasa.....Innalillahi wa innailaihi rojiun....Allohumagh firlaha Warkhamha...Semoga Beliau khusnul khotimah......Aamiin Yaa Robbal'alamiin,,,,,,


#onedayonepost
#ODOP_6