Selasa, 13 November 2018

Hari yang mendebarkan

 
Hari yang mendebarkan

By: Nurul Hidayah

Suara langkah kaki Ani, menghampiri Ibunya yang sedang memasak di dapur.Dengan berbusana rapi, blus berwarna putih, hijab putih, rok dan sepatunya hitam dia terlihat anggun dimata Ibunya. 

"Assalamualaikum, Ibu Abah mohon doakan aku hari ini, waktunya tes CPNS"  ucap Ani menghiba pada kedua orang tuanya.


"Waalaikumsalam Warohmatullah Wabarakatuh, iya nak Ibu dan Abah mendoakanmu. Semoga semuanya lancar dan dimudahkan Allah, mendapat nilai yang bagus juga bisa lolos"  hampir serempak kedua orang tua itu menjawabnya lalu memeluk dan mencium putri sulungnya.


Dengan penuh haru kedua orang tua Ani menghantar putrinya hingga ke gerbang rumah. Terlihat dengan jelas raut wajah Ani yang penuh suka cita, juga harap-harap cemas dengan tes yang akan dihadapinya. Dia di antar suaminya menuju lokasi tes yang lumayan jauh dari tempat tinggalnya.

                                - oo0oo -


"Uti ... aku mau ikut Ibu" Raid sepulang dari sekolah merengek mencari Ibunya.

"Cup ... cup, jangan nangis anak pintar. Kan Raid sudah kelas satu kok masih cengeng" Utinya pun menyapu air matanya dengan penuh kasih sayang.

"Tapi antar aku Uti, untuk menemui ibu ke Gumul disana ada kolam renangnya" pinta Raid 

"Iya Nak, di Simpang Lima Gumul memang bagus tempatnya coba liat diluar, langitnya menghitam, mendungnya tebal kalau hujan bagaimana. Lagian kalau  Ibu dan Ayah sudah pulang sia-siakan kita cari Ibu jauh-jauh" Uti Raid menjelaskanya.

"Kalau begitu ajak aku, bermain di alun-alun Tulung Agung ya Ti?" Raid tetap bersikeras untuk minta bermain.
                    
                                - oo0oo -

Sesampai di alun-alun hujan pun turun disertai angin, akhirnya mereka memutuskan untuk mampir di kedai yang berada di pinggir jalan, dan bisa berteduh disana. Raid dengan lahap makan Pop Mie kesukaannya, dengan segelas milo dan mengambil beberapa snack yang ada dihadapannya. Uti Raid terdiam memandangi guyuran hujan, fikirannya teringat pada putri sulungnya yang sedang menghadapi tes yang sangat berat.
Allahumma Shoyyiban Naafi'an dengan cara berdo'a, ia dapat menenangkan fikirannya. setelah hujan reda Raid masuk sebentar ke Alun-alun  dan akhirnya mereka memutuskan untuk segera  pulang karena sudah sore cuaca pun tidak mengijinkan.

                          - oo0oo -


Sesampai di rumah, Ani dan suaminya sudah tiba terlebih dahulu. Dengan wajah pucat dan lemas ia berbaring di tempat tidur. 
"Kenapa Nak kok wajahmu pucat, apa kamu tadi sering muntah-mutah disana" tanya Ibunya
"Alhamdulillah aku baik-baik saja Bu, calon babyku tadi tak elus sambil ku bilang, nak jangan rewel Ibu lagi menyelesaikan tes dan syukurlah aku tidak sampai muntah-muntah, tapi nilaiku yang membuat galau hatiku, bercampur sesal kenapa nilai TKP-ku cuma kurang satu dari standar yang ditentukan 143 dannilaiku 142 pada hal semua nilaiku bagus-bagus." jawab Ani menjelaskan pada Ibunya.

"Sudalah jangan galau, kita berdoa dan serahkan semuanya kepada Alloh dan Ikhlaskan semuanya, toh kalau itu memang ditakdirkan sebagai riskimu, Insya Alloh tak akan tertukar." Ibu Ani berusaha menghibur dan menenangkan putrinya.

"Iya Bu, yang membuat galau lagi, disesiku tadi berjumlah 365 orang ternyata aku termasuk yang tertinggi diantara teman-temanku tapi yang membuatku sedih, nilaiku yg cuma selisih 1 angka tadi selalu menghantui fikiranku." kesedihan Ani nampak jelas.

"Sudahlah Nak jangan khawatir, jangan sedih kita berprasangka baik kepada Alloh dan perbanyaklah berdzikir supaya hatimu tenang. Alloh Sang Maha Penentu kita semua berhusnudhon kepada-Nya." timpal Abah Ani meyakinkan putrinya.

"Bersyukurlah Dik, semoga Alloh selalu menolong dan melindungi kita percayalah. Kita harus memperbanyak Istiqfar karena dengan begitu Alloh menjanjikan, sebagai penghapus dosa dan akan memberi riski yang tiada tersangka-sangka." Susanto suami Ani dengan lembutnya menguatkan istrinya.
          
                           - oo0oo -


#onedayonepost
#tantangan domestic drama
#ODOP_6













15 komentar:

  1. Wah menegangkan juga ya tes cpns, kemarin temanku ikut tes cpns.

    BalasHapus
  2. Ya begitulah mbk Peprika,tegang,galau,dan mengharukan

    BalasHapus
  3. ini terinspirasi dari kisah nyata kah mbak? pengalaman mbak sendiri?

    BalasHapus
  4. aku meninggalkan jejak di blog ini...

    BalasHapus
  5. Tes cpns memang horor ya 😅

    BalasHapus
  6. wahh CPNS mengingatkan aku kala itu.. keren mbaa kisah pribadi yaaa

    BalasHapus
  7. Banyak cerita horor setelah tmn2 pada ikutan tes ini 😅😅😅

    BalasHapus
  8. Kurang 1 angka :( nyess :( mirip tes STAN mungkin yaa soal-soalnyaa

    BalasHapus
  9. aq belom pernah ikutan tes cpns je

    BalasHapus