Kamis, 15 November 2018

Pinokio

  
                       PINOKIO

Oleh:Nurul Hidayah

Di suatu kota kecil, hiduplah seorang lelaki tua, ia sebatang kara tidak punya anak ataupun istri. Ia bernama Gepeto, hidupnya penuh dengan kesunyian tanpa teman. Sehari-harinya Pak Gepeto bekerja sebagai tukang kayu yang handal.

Pada suatu malam, Pak Gepeto menghayal betapa bahagia hidupnya apabila mempunyai seorang anak laki-laki, tentu hidupnya akan penuh warna, ia bisa bercengkrama dan bermain, bisa mendengar celotehan lucu darinya ... Alangkah bahagia, andai semua bisa terjadi, sambil merebahkan tubuhnya Pak gepeto menerawang jauh, dan ahirnya pun  terlelap tidur.


Hari-hari Pak Gepeto bekerja, ia membuat perabot rumah tangga dari kayu. Rumahnya pun dipenuhi kayu-kayu yang berserakan, Pak Gepeto terdiam teringat  hayalannya disetiap malam. Ia pun lesu terdiam kelihatan sangat bersedih. Tak lama kemudian ia mengambil sepotong kayu, lalu dipahatnya dengan sepenuh hati, Pak Gepeto memahat kayu itu menjadi boneka kayu yang tampan dan lucu, ia tersenyum bahagia melihat teman baru yang dibuatnya.

Di suatu malam, hadirlah Peri Biru ia menatap iba kepada Pak Gepeto, ahirnya dengan tongkat ajaibnya boneka kayu itu bisa berubah menjadi anak laki-laki yang tampan dan lucu. Pak Gepeto terbangun,  Peri Biru pun mendekatinya, dan memberitau kalau sekarang Pak Gepeto tidak sendiri lagi ada Pinokio yang akan selalu menemaninya disetiap hari. Dengan rasa haru dan bahagia Pak Gepeto berterimakasih kepada Peri Biru yang baik hati.

Pinokio dengan senang hati berteriak, aku bisa melihat, aku bisa bicara dan aku bisa berjalan. Peri Biru tersenyum dan berkata kepada Pinokio

"Pinokio kamu harus taat pada Ayah Gepeto dan tidak boleh nakal!" Peri Biru menasehati dengan kasih sayang.

"Baiklah Peri Biru, aku akan selalu ingat nasehatmu" jawab Pinokio dengan santun.


Suatu pagi yang cerah, Ayah Gepeto ingin sekali putranya seperti anak-anak yang lain, bisa bersekolah dan Pinokio pun sangat gembira bila Ayah Gepeto menyekolahkannya. Lalu Ayah Gepeto memberikan uang  yang cukup, kepada Pinokio untuk membeli buku, pencil dan peralatan sekolah juga uang sakunya.


Pinokio pun berjalan menuju toko yang ayah katakan, dalam perjalanan ia bertemu seorang anak, Jimy namanya.

"Hai teman, kau akan pergi kemana?" sapa  Jimy serasa meminta simpati Pinokio

"Hai teman, siapa namamu?, aku Pinokio"  jawabnya memperkenalkan diri.

" Namaku Jimy, senang sekali berteman denganmu Pinokio" ucap Jimy merayu.

"Kau mau pergi kemana Pinokio, pertanyaanku belum kau jawab." 

"Aku mau ke toko buku Jimy, ayo kalau mau ikut, Ayah menyuruhku beli buku"

Ahirnya dua bocah itu berjalan bersama, Pinokio sangat senang punya teman sebaya, Jimy mengajak Pinokio untuk membeli permen. Pinokio menyetujui dan membelikan sebagian uangnya untuk membeli permen, tanpa disadari hidung Pinokio memanjang.  Tidak hanya itu saja, Jimy juga merayu pinokio agar sisa uangnya dibelikan tiket untuk menonton pertunjukan "Boneka Stromboli".

Belalang sahabat Pinokio yang selalu mengikutinya, megingatkan Pinokio agar jangan diteruskan bermain dengan Jimy, karena Jimy selalu membuat Pinokio lupa apa kata Ayah Gepeto. Pinokio tidak menggubrisnya, ia larut bujukan Jimy.

Pinokio sedih, mengapa hidungku jadi panjang setiap melakukan kesalahan tapi aku ingin sekali melihat pertunjukan boneka itu. Jimy lalu mengantar Pinokio membeli tiket pertunjukan, karena. uangnya tidak mencukupi, ahirnya Pinokio dapat hukuman dari Stromboli si pemilik pertunjukan itu. Pinokio pun sekarang menjadi pemainya, sorak riuh penonton sangat ramai karena Pinokio dengan hidung panjangnya menjadi perhatian penonton.


Saat bermain hidung Pinokio menyangkut tali, dan membuat pertunjukan menjadi gaduh seketika. Panggung itu roboh dan penonton pun semua lari. Kini tinggal Pinokio sendiri menangis menyesal, ingat Ayahnya. Suara kasar datang tiba-tiba dan marah kepada Pinokio, yang malang. Stromboli menghukum pinokio. dan memasukkan pinokio kedalam ruangan yang terkunci.

Belalang segera memberitahukan kejadian ini, kepada Pak Gepeto, mereka pun segera mendatangi rumah Stromboli dan menebus kembali Pinokio. Ayah Gepeto senang karena telah menemukan anaknya kembali. Begitupun Pinokio kini ia kembali kepelukan Ayah yang selalu menyayanginya.  Pinokio bersama Ayah Gepeto hidup bahagia, ditemani sahabat belalang yang selalu menemaninya dikala Ayah bekerja.


#onedayonepost
#kelas fiksi
#tantanganfantasi
#ODOP_6




21 komentar:

  1. Balasan
    1. Swaktu kecil, aku cm dengerin di tape recorder pake kaset, mb

      Hapus
  2. Hayooo yg hidungnya tambah panjang 😅😅😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya gak boleh boong anak manis 😀😀

      Hapus
    2. Makanya gak boleh boong anak manis 😀😀

      Hapus
  3. Jangan suka bohong ya,nanti hidungnya panjang heheh

    BalasHapus
  4. Jadi jargon kan, kalo bohong nanti hidungnya panjang.... 😁

    BalasHapus
  5. Betul jadi seperti Pinokio nanti 😄

    BalasHapus