Sabtu, 20 Oktober 2018

Dialogue Reading


                       Dialogue Reading

  By : Nurul Hidayah

       Materi untuk hari ini membahas tentang literasi, yang di sampaikan oleh beliaunya Ibu Siti Dalillah. Aku menyimak dengan seksama. Begitu luas jangkauan literasi di Indonesia.

      Literasi menjadi gerakan bersama yang di lakukan di berbagai negara. Lihat saja di beberapa negara memiliki makna yang beragam. Di Bulgaria, Kolombia dan Mexico mengartikan literasi sebagai kemampuan membaca dan menulis teks secara sederhana.

      Sementara di Ukraina, Malaysia dan Honggaria mengaitkan literasi dengan tinggkat pendidikan. Cina pun mengartikan dengan kemampuan seseorang untuk mengerti minimal 2000 aksara china, bagi yang tinggal di perkotaan dan 1500 aksara bagi yang tinggal di kawasan pedesaan.

      Bahkan, di Singapura memaknainya aebagai kemampuan memahami bacaan dalam bahasa spesifik. Di negara Indonesia sendiri telah menegaskan arti literasi dalam Permendikbud No 21 Tahun 2005 tentang Gerakan Pembudayaan Karakter di Sekolah, ditegaskan bahwa literasi adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas.

      Makna literasi versi Indonesia ini lebih luas jangkauannya sehingga terapannya dapat melalui berbagai strategi membangun literasi anak usia dini (AUD).  Salah satunya dikenal dengan istilah dialogue reading yaitu membaca dengan suara keras dan mendialogkan isi bacaan kepada anak.


      Strategi ini memerlukan kehadiran dua pihak. yakni pihak pertama yang mwmbaca buku dan pihak kedua anak usia dini yang ikut yang ikut membaca atau menyaksikan buku. Selanjutnya saling terlibat dalam bercakap-cakap mengenai isi materi buku bacaan tersebut.

       Kegiatan seperti yang tergambar diatas memberi dampak positif, bagi peningkatan tumbuh kembang fungsi oral dan nalar intelektual, imajinasi dan komunikasi, sikap mental serta spiritual antara seorang anak dengan anak yang lainya.

        Untuk anak yang baru bisa berbicara, aktifitas yang demikian itu sangat penting bagi peran orang tua sebagai pendidik, yang pertama dan utama dalam keluarga.  khususnya terhadap upaya orang tua menumbuhkan semangat anak agar  mencintai buku, membaca tema cerita bergambar dan siap mendiskusikan bacaannya. Langkah ini sekaligus orang tua dapat mengevaluasi progress kognitif, afektif dan psikomotorik anak yang mereka dambakan.

       Dengan demikian maka akan banyak manfaat yang di peroleh anak usia dini, antara lain menjadi anak pecinta buku atau bacaan, menjadi anak kritis komunikatif serta menjadi anak yang memiliki kepekaan lingkungan sosial yang baik.

#onedayonepost
#ODOP_6



   

2 komentar:

  1. Salah satu caranya, dgn tdk mengenalkan anak pada gadget di usia dini 😅😅😅

    BalasHapus
  2. Betul banget, dengan alasan apapun tidak dibenarkan.

    BalasHapus