Sabtu, 22 September 2018

ANTARA KAU DAN AKU



     ANTARA KAU DAN AKU



Oleh : Nurul Hidayah


     Di hadapan kau dan aku terhalang jurang yang terjal dan menganga, itulah alasanmu menjauh dariku.

      Rasanya tak dapat kutahan lagi air mataku .... mengapa harus begitu,? pertanyaan itu seakan mengendap dikeronkonganku, dan harus kusimpan dalam relung kalbuku. 

       Apakah ini jalan yang harus ku lalui. Aku terdiam mengenangmu, walau seribu luka yang aku rasa tak akan bisa mengalahkan kasihku padamu.

        Ku tertegun .... mata ku tertuju   bahtera lautan lepas,  ku coba luahkan rasa sesak di dadaku. Mengapa begitu rumit,? mengapa begitu menyita waktu dan fikiranku.? Lagi-lagi hanya suara deburan ombak yang selalu menerjang karang di hadapan ku.

       Wahai angin gunung, sampaikan salamku untuknya, aku rindu tawa dan candanya kadang manja meronta.

        Ingin ku berlari sejauh-jauhnya dan berteriak kencang membuang rasa sesak  yang menyiksa, hanya airmata yang trus  berlinang membasahi  pipi kuusap perlahan sambil memanggil namamu .... adakah kau disana merasakan seperti yang ada di hatiku.?

         Kini aku sendiri terpaku menatap sepi, hanya hamparan pasir putih saksi abadi ...
laut biru sebiru hatiku yang merindu
tanpa tau. jawabanmu.
 
         Langkah lunglai membawaku mencari dan tak hentinya ku mencari bayang-bayang dirimu yang hanya diam membisu .... kau dan aku lukisan
bayang-bayang semu.


#onedayonepost
#ODOP_6

3 komentar:

  1. jane puisi...tapu kerangkane kok ngene wkwkwk jadi baper deh aku...kok iso cah ki nggawe puisi ngenw... top markotop

    BalasHapus