Kamis, 06 September 2018

Perjalanan Panjang

     Perjalan Panjang
        ( bagian 2 )


Oleh : Nurul Hidayah


     Setelah selesai menunaikan sholat dzuhur, ibu Cahya pamit pada saudaranya untuk keluar menuju halaman stasiun. Disana banyak lalulalang orang yg  sibuk berhamburan keluar masuk stasiun kereta,  ditengah kerumunan orang ibu Cahya mencari - cari sosok suami yang di tunggu - tunggunya sejak tadi.
Pak Adi sudah berjanji untuk bergabung distasiun ini.



       Hati bu cahya mulai gelisah....rupanya suami yang ditunggu - tunggunya tak kunjung tiba.
rupanya sudah banyak sekali taxi,.angkotan Kota dan transportasi lainnya yang tak luput dari pengamatanya.



      Yaa Alloh...,,,,
kenapa ya.....semestinya Abah ( Bapak ) sudah tiba distasiun ini...dan hingga sekarang belom juga sampai....ibu Cahya mondar - mandir  untuk terus mengamati pergerakan orang disekitar nya.  Dengan harapan suamianya muncul dihadapanya.


      Waktu semakin memburu, semua saling bertanya.... tanya, mengapa dan kenapa hingga sekarang Pak Adi blom juga tiba...sesuai kesepakatan yang kami rencanakan....


       Terdengar tiba...tiba suara mendekat menghampiri Ibu Cahya,,,


      Bu ...monggo mlebet, kereta sampun bade bidal....( Bu..mari masuk, kereta sudah hampir berangkat ) 


       Ibu Cahyapun seraya menoleh..ternyata suami Aini  yang menghampiri ibu Cahya untuk mengajaknya masuk ke stasiun kereta... 

      Iya baiklah ..

Akhirnya Ibu Cahya memutuskan untuk menyudahi penantianya..,,,sebenarnya Ibu Cahya selalu gelisah, memikirkan bagai mana nanti seandainya suaminya datang terlambat,,,,dan keretapun sudah berangkat..... Astagfirulloh,, ibu Cahya menghela nafas panjang...agar sesak didadanya semakin berkurang....


        Disaat menit - menit terakhir waktu keberangkatan kereta , Ibu Cahya menerawang jauh.....perjalanan yang seharusnya kita nikmati bersama, kini harus terpisah,,,,gelisah hatinya menemani fikiranya yang selalu berandai - andai tanpa jawaban yang pasti....


       Setelah melintasi penyeberangan bawah tanah, akhirnya ibu Cahya  bertemu dengan anak dan saudaranya...


        Bagaimana Bu....Abah gak datang....?

        tidak abah tidak datang....

mungkin mas Adi naik bus, sahut adik nya....ayukkk mbak kita masuk kereta...waktunya sudah mepet....kita berprasangka baik saja....semoga Alloh memberi kemudahan nantinya.

     kitapun berjalan bersama menuju kereta....gerbong 2 no. kursi B sampai kursi c tempat kita duduk .
Coba liat tiket masing - masing  ....ucap Aini mengomado saudaranya.


     Sorepun tiba...rasa dingin menerpa semua penumpang, datang Pramu Kreta demgan santunya menyapa dan menawarkan minuman hangatnya, Ibu Cahya minta segelas kopi panas,  untuk mengusir rasa dingin dan kegelisahanya disore itu. 
Biasanya ibu Cahya sangat menikmati perkalanan yang ditempuhnya,namun kali ini tidak seperti biasanya. Ia sering terdiam dan fikiranya melayang jauh entah kemana.... 


       Suara tangisan sikecil, membuyarkan lamunanya......Bu Cahyapun seraya bertanya....ada apa nak,,,,,?


      Biasa bun....dedek lagi mau bobok,,, jawab Ridha sambil menenangkan putranya yang masih kecil.....
Akhirnya sikecilpun terlelap tidur dalam pangkuan Bundanya. 


     Malam semakin larut, pemandangan yang indah diluar sana sudah tidak terlihat lagi.... kini yang terlihat disekitarnya hanya orang yang pada tertidur dan sesekali- kali lampu kelap kelip nam jauh disana melintas terlihat disamping kaca kereta. 



        Detik lirih terdengar, kulihat jam tanganku mengarah ke angka 11.00 WIB. dan taklama kemudian suara  operator kereta   dikalibaru..mengingatkan, kereta telah sampai 

       Alkhamdulillah....kamipun turun dari kereta, rupanya Rahma dan Suaminya telah menunggu...akhirnya kita bahagia dan terharu kamipun saling berpelukan dan Rahmapun menanyakan keberadaan Abahnya..



#onedayonepost

#ODOP_6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar