Selasa, 18 September 2018

PRAHARA CINTA


      PRAHARA CINTA
             ( bagian 2 )


  Oleh : Nurul Hidayah

      Separah apa pun hatiku terluka, aku harus bangkit meniti kehidupanku kembali.

      "Dik .... bagaimana kalau pindah ke rumah kakek, kita sudah tidak nyaman tinggal di rumah ibu."  kata suamiku.

      "Iya mas .... aku setuju saja apa yang terbaik untuk kita dan semuanya."

     selang beberapa hari, setelah izin pada ibu, kami pindah ke rumah kakek. khususnya aku dan adik lebih lega.

      Tahun kedua Atik mengenyam bangku SLTA, dia minta izin dan meyakinkan kami untuk pulang, dengan alasan Rahma sekarang sudah besar.

      "Mbak Nurma ... Mas Ardi ... aku minta ma'af  aku pamit mau pulang sekarang, sebenarnya aku tidak tega  meninggalkan Rahma  tapi bagaimana lagi " kata Atik sambil mengelus rambut Rahma.

     "Iya Atik ... semoga kepulanganmu menjadi awal yang lebih baik dan jangan lupa belajar yang tekun!"

      Atik menunduk isak tangis tak terbendung lagi, kami saling berpelukan. Rasanya berat melepas adik ku pulang, dalam hatiku menjerit ... bukan cara dan alasan seperti ini yang aku mau, setidaknya Atik lulus sekolahnya. Kesedihan dan kecewa saat itu menghantarkan kepulangan adikku.

      Amir juga minta izin pada ibu, dia ingin merantau supaya bisa punya uang sendiri, dia tidak mau kuliah. Aku sedikit lebih tenang dan tidak lagi was-was karena dia yang ku anggap Monster  selama ini akan pergi jauh dari kehidupan adikku.

#onedayonepost
#ODOP_6
# tantangan ODOP 2 (1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar