Sabtu, 08 September 2018

Perjalanan Panjang

    Perjalanan Panjang
        ( bagian 4 )

    Oleh : Nurul Hidayah


Selesai takziah, kami meneruskan perjalanan kesalah satu putri Ibu Siti yang baru saja pulang dari Tanah Suci...untuk menunaikan ibadah Hajinya. Disana terlihat keharuan, ada rasa  bahagia juga kesedihan yang menerpanya....bagai mana tidak,,,,Ibu Hj Mahmudah bersama suaminya, berhari - hari menunaikan Ibadah  Haji dengan harapan semuanya bisa lancar, sehat dan dapat menunaikan kewajiban dalam ritual ibadah hajinya...dan juga kembali ketanah air dengan selamat.

      Tapi kini terasa ada kejanggalan dalam hatinya.....kenapa saudara - sudara kandungnya tak satupun yang datang menjemput nya....
dia cuma terdiam kecewa....Anak - anak yang menjemputnya cuma bisa menjawab kalau semua sedang sibuk mempersiapkan segalanya dirumah untuk menyambut kedatanganya,,,,

      Tangisanya pecah ketika mereka sudah mengetahui kebenaranya bahwa pada saat mereka tiba di Indonesia ...Sang Ibu telah berpulang keharibaanYang Maha Kuasa.....pasangan suami istri itupun menangis ....kenapa ibu tidak menungguku.....kami sudah pulang ibu....kenapa Yaa Alloh....cuma tinggal beberapa saat saja tidak kou izin kami sungkem... ( bersimpuh mohon maaf ) pada Ibu kami Yaa Robb,,,, isak tangis mengiri kisahnya dua hari yang lalu....

      Ibu Cahya dan saudara - saudaranya terharu ikut larut dalam suasana duka ....sabar Bu Hajah, mungkin ini yang terbaik semoga Ibunda disana tenang...Semoga Alloh menggangkat derajadnya dan memasukanya bersama golongan orang - orang yang Shaleh.... Aamiin,,,,,,,

      Assalamu'alaikum....
suara beberapa tamu yang datang untuk silaturrokhim mengunjungi  Bu hajah suara itu mengalihkan kesedihan dan berubah menjadi suasana yang hangat penuh kebahagian....

     Waalaikumusalam Warrahmatullahi Wabarakatuh,,,,,jawab ibu hajah sambil bersalaman dan berpelukan haru.....Alkhamdulillah...kami semua lega...bisa menikmati suasana lain, yang tadinya berlinangan air mata duka, sekarang disuguhi cerita suka cita mengenai perjalanan IbadahHajinya....

      Sesekali Ibu cahya tersenyum,sambil saling bertatapan mata....pada saudara juga anaknya. Karena tidak faham apa yang mereka omongkan.

      wk....wk....wk...wk...pake bahasa Madura kita gak mudeng nih....( gak faham) Aini tertawa kecil sembari menutup mulutnya,,,,

      Kamipun jadi bercandalirih sendiri, ....dah kita minggir saja jadi penonton,...kelakar Aini,,.....he..he..he..kita jadi mati kutu nggak nyambung nih......
Ayukkkk....kita mojok disana yukkkk...biar nggak kliatan begoknya....ha...ha...ha....kitapun bersenda gurau sendiri, sambil sesekali menyalami tamu yang menghampiri ....

     Rahma datang....yukkk kita keluar menikmati indahnya pesona Kalibaru disore hari.....

     Bentangan  alam perbatasan Jember dan Banyuwangi....Gumitir,,, dilereng Gunung  itulah kami menikmati udara sejuk yang disuguhkan,,,
Bahkan swaktu dipagi hari, sering turun kabut. Sehingga udara dingin laksana berada di Negara empat musim.

      Kalibaru merupakan Syurga yang tersembunyi dikawasan Banyuwangi...Bumi Blambangan ini rupanya tak puas sekedar menjadi Lumbung padi......Pesona Alam yang mengundang decak kagum para penikmatnya juga Terowongan Merawan yang sering kita lewati merupakan bangunan bersejarah peninggalan Belanda.

      Terowongan ini dikelilingi hutan dan kebun kopi rakyat yang bermukim di lereng Gunung Gumitir...Pemandangan Indah disela- sela Canda tawa kami memberi sentuhan dramatis.... *** The Sunrise of java *** itulah Banyuwangi.

                   oooooOOOooooo


#onedayonepost

#ODOP_6


13 komentar: